REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI--Sebanyak 39.497 rumah tangga di Kota Cimahi, belum terjamah sumber air bersih. Mereka masih mengandalkan sumber seperti dari sumur dangkal yang belum bisa dipastikan kebersihannya.
Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, jumlah rumah tangga atau kepala keluarga (KK) di Kota Cimahi ada 189.471. Dari jumlah tersebut, yang sudah menikmati sumber air bersih sebanyak 149.974 rumah tangga.
"Jadi masih ada sekitar 20,84 persen lagi atau 39.497 KK yang belum menikmati air bersih. Biasanya yang belum itu dari sumur dangkal," ujar Kepala DPKP Kota Cimahi, Endang saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2025).
Warga Kota Cimahi yang sudah mengakses air bersih itu dilayani dari berbagai sumber. Yakni dari sumber perpipaan Perumda Tirta Raharja dan BLUD Air Minum Kota Cimahi serta dari jalur non perpipaan yakni sumur artesis. "Kalau jalur perpipaan itu memang baru sekitar 30 persen dari total yang sudah menikmati air bersih. Sisanya itu menggunakan sumber air tanah, sumur artesis dan sebagainya," kata Endang.
Menurut Endang, pihaknya sudah menyiapkan langkah agar warga di Kota Cimahi bisa terjamah pelayanan sumber air bersih. Ada tiga sumber pelayanan air bersih yang dibidik DPKP Kota Cimahi, yakni dari wilayah Bandung Selatan, SPAM Regional Sinumbra dan SPAM Pasirkaliki.
Untuk sumber air dari Bandung Selatan yang dikelola Pemprov Jabar itu, kata Endang, pihaknya tahun ini akan membuat penyusunan dokumen perencanaan. Pihaknya akan mengkaji kebutuhan yang harus disiapkan Pemkot Cimahi untuk menyambungkan pelayanan air bersih yang sudah terdistribusi ke Kota Bandung itu.
"Dari Bandung Selatan itu sudah melayani wilayah Bandung. Untuk ke Cimahi itu, kita akan pastikan dulu apakah harus menggunakan reservoir atau bisa disalurkan langsung tanpa reservoir. Jadi kita menunggu kesiapan infrastrukturnya," kata Endang.
Jika harus menggunakan reservoir atau tempat penampungan air bersih, pihaknya sudah membidik lahan di wilayah Kelurahan Cibeureum. Rencananya dari sumber air Bandung Selatan itu bisa melayani 16 ribu sambungan rumah (SR). "Kapasitas untuk Cimahi itu 20 liter per detik atau untuk 16 ribu SR. Prioritasnya untuk pelayanan di Cibeureum, Melong, Cigugur Tengah," kata dia.
Begitupun dari SPAM Regional Sinumbra yang bisa mengaliri 16 ribu SR di Kota Cimahi. Air bersih dari sumber tersebut rencananya akan didistribusikan hingga ke wilayah Leuwigajah, Kota Cimahi yang rencananya juga akan dibangun reservoir. Wilayah distribusinya akan diprioritaskan untuk Utama, Baros dan Leuwigajah.
Kemudian, kata Endang, SPAM baru juga akan dibangun di Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi yang juga memiliki kapasitas 20 liter per detik atau untuk 16 ribu SR. Pihaknya akan melakukan pembebasan lahan tahun ini untuk pembuatan intek terlebih dahulu di Sungai Cibeureum.
"Jadi kita akan bangun inteknya dulu untuk pengambilan air dari Sungai Cibeureum ke Pasirkaliki, selain sumbernya dari Sungai Cilember. Jadi tahun ini kita pengadaan lahan dulu untuk pembuatan intek," kata Endang.
Untuk kebutuhan infrastruktur ketiga sumber air bersih itu, DPKP Kota Cimahi rencananya akan mengajukan bantuan anggaran ke Pemprov Jabar dan pemerintah pusat. Selain tentunya menyiapkan dari APBD Kota Cimahi. "Mudah-mudahan 2-3 tahun ke depan ketiga sumber airnya sudah bisa dimanfaatkan. Sehingga cakupan warga yang mendapatkan air bersih semakin banyak," kata dia.