Selasa 18 Feb 2025 23:59 WIB

5 Momentum Rasulullah SAW Mengalami Kesedihan yang Parah

Rasulullah SAW adalah teladan terbaik sepanjang masa

Nabi Muhammad (ilustrasi). Rasulullah SAW adalah teladan terbaik sepanjang masa
Foto: republika
Nabi Muhammad (ilustrasi). Rasulullah SAW adalah teladan terbaik sepanjang masa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Salah satu sifat jaiz (boleh) Rasulullah SAW sebagai manusia biasa adalah sedih. Rasulullah SAW juga pernah mengalami kesedihan. 

Berikut ini lima kondisi ketika Rasulullah SAW mengalami kesedihan yang akut sebagaimana dikutip Republika.co.id dari Alukah:

Baca Juga

Pertama, Nabi SAW bersedih ketika wahyu sempat terputus.

عن عَائِشَةَ رضي الله عنها قالت: كَانَ أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: الرُّؤْيَا الصَّادِقَةُ فِي النَّوْمِ، فَكَانَ لاَ يَرَى رُؤْيَا، إِلاَّ جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ الصُّبْحِ، ثُمَّ حُبِّبَ إِلَيْهِ الخَلاَءُ، فَكَانَ يَلْحَقُ بِغَارِ حِرَاءٍ، فَيَتَحَنَّثُ فِيهِ قَبْلَ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى أَهْلِهِ، وَيَتَزَوَّدُ لِذَلِكَ، ثُمَّ ي يَرْجِعُ إِلَى خَدِيجَةَ، فَيَتَزَوَّدُ بِمِثْلِهَا، حَتَّى فَجِئَهُ الحَقُّ، وَهْوَ فِي غَارِ حِرَاءٍ فَجَاءَهُ المَلَكُ؛ فَقَالَ: اقْرَأْ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: «مَا أَنَا بِقَارِئٍ...». وَفَتَرَ الوَحْيُ فَتْرَةً حَتَّى حَزِنَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم

Dari Aisyah RA, dia berkata, "Hal pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah mimpi yang benar dalam tidurnya. Tidaklah beliau melihat suatu penglihatan kecuali ia datang seperti fajar menyingsing, kemudian beliau tertarik untuk menyendiri, lalu beliau menyepi ke Gua Hira dan bermunajat sebelum kembali kepada keluarganya dan membawa bekal selama beraktivitas di sana, Kemudian beliau kembali kepada Khadijah dan melakukan hal yang sama, hingga datanglah kebenaran kepada beliau ketika berada di Gua Hira’, lalu malaikat datang kepada beliau dan berkata, "Bacalah! "Bacalah. Nabi (SAW) berkata, "Aku bukan seorang pembaca." Wahyu terputus beberapa saat hingga Nabi SAW merasa sedih." (HR Bukhari dan Muslim).

Nabi Muhammad SAW sangat sedih dengan penundaan wahyu, dan merasa tertekan dengan ketiadaan wahyu tersebut, karena khawatir kenabiannya akan terhenti, dan nikmat Allah akan dicabut darinya. Kemudian sesuatu terjadi pada beliau yang mengukuhkan kenabiannya dan menghilangkan keraguan dengan pasti.

BACA JUGA: 'Israel Telah Menjadi Bahan Tertawaan di Timur Tengah'

Dari Jabir RA, dia berkata, "Rasulullah SAW ketika menceritakan masa turunnya wahyu, beliau bersabda, "Ketika aku sedang berjalan, aku mendengar suara dari langit, aku mengangkat kedua mataku, maka aku melihat malaikat yang membawaku ke Hira', duduk di atas kursi di antara langit dan bumi, aku merasa takut kepadanya, lalu aku kembali dan berkata, "Selimutilah aku. Selimutilah aku.” Allah mewahyukan Surat al-Muddatsir 1-5.

Turunnya ayat-ayat ini adalah untuk memberitahukan kenabian Nabi Muhammad SAW dan membebankan kepadanya untuk memikul risa;ah agama ini serta menunaikan tugas dakwah dan pemberitaan.

photo
Empat Makna Penting dalam Ayat Laqod Jaakum terkait Nabi Muhammad - (Republika)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement