REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era Presiden Prabowo Subianto, pemerintah melakukan penghematan keuangan negara secara besar-besaran, sehingga berdampak pada berbagai kebijakan. Namun, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag) memastikan efisiensi anggaran tersebut tak akan mempengaruhi program beasiswa.
Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi mengatakan, anggaran Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) maupun bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang selama ini telah berjalan tidak bekurang.
"BOP tetap jalan, itu sama dengan dana BOS. Itu tidak boleh berkurang. PIP, tunjangan guru, dan PPG masih jalan," ujar Supriyadi di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Langkah tersebut sejalan dengan pernyataan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) bahwa anggaran untuk beasiswa hingga operasional layanan pendidikan bagi masyarakat Indonesia tidak terkena dampak dari efisiensi anggaran.
Ada empat hal yang dipastikan tidak terdampak efisiensi sejalan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN dan APBD 2025 di antaranya ialah gaji pegawai, prioritas pegawai, layanan publik, dan bantuan sosial.
Pendidikan merupakan bagian dari layanan publik sehingga tentunya anggaran untuk mendukung hal tersebut tentunya tidak terdampak.