Rabu 19 Feb 2025 01:39 WIB

Sejumlah Pabrik Gula Dorman akan Diaktifkan Lagi

Pabrik akan disertai modernisasi teknologi agar lebih efisien dan produktif.

Pabrik akan disertai modernisasi teknologi agar lebih efisien dan produktif.
Foto: .
Pabrik akan disertai modernisasi teknologi agar lebih efisien dan produktif.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak usahanya, PT Sinergi Gula Nusatara (SGN), akan mengaktifkan Kembali sejumlah pabrik gula (PG) yang telah lama tidak beroperasi (dorman). BUMN perkebunan ini ingin meningkatkan produksi gula nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Inisiatif tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah mewujudkan swasembada gula konsumsi. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan pada musim giling tahun 2025, pabrik gula pertama yang akan diaktifkan kembali adalah PG Bone di Sulawesi.

Baca Juga

Saat ini, berbagai persiapan telah dilakukan, mulai dari penataan sumber daya manusia sesuai kebutuhan operasional, kesiapan fasilitas pabrik (off farm), hingga koordinasi dengan PG Camming terkait distribusi bahan baku tebu yang akan digiling di PG Bone.

“Untuk tahun 2026 direncanakan PG lainnya akan diaktifkan kembali, yaitu PG Sei Semayang. Pelaksanaannya akan terus dimonitor dan dievaluasi,” ujar Ghani mengungkapkan. PT SGN sebagai entitas khusus yang dibentuk PTPN untuk mengelola industri gula di Indonesia, akan menangani proses reaktivasi pabrik, daftar pabrik gula yang akan direaktivasi, hingga kapasitas olah tebu.

Ghani menambahkan reaktivasi pabrik gula ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang lebih luas. Sseperti menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar, meningkatkan kesejahteraan petani tebu, serta mendukung perkembangan sektor agribisnis lokal.

“Pabrik gula yang diaktifkan kembali akan dilengkapi dengan modernisasi teknologi agar lebih efisien dan produktif. Kami juga akan mengoptimalkan rantai pasok dari hulu ke hilir guna meningkatkan daya saing industri gula nasional,” jelasnya.

PTPN Group berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan produksi gula dengan manajemen yang lebih profesional serta meningkatkan efisiensi operasional guna mendukung stabilitas harga gula di pasar domestik. “Kami dan PT SGN telah menyusun roadmap reaktivasi pabrik gula secara bertahap, yang akan melibatkan investasi serta kerja sama dengan berbagai pihak terkait guna memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program ini,” kata Ghani.

Sementara itu Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara menambahkan upaya mewujudkan nawacita pemerintahan melalui swasembada gula nasional ditempuh dengan mengaktifkan kembali beberapa pabrik gula yang dalam status standby. Ia berharap cara ini bisa mengejar target produksi sesuai roadmap.

”Selain PG Bone dan PG Sei Semayang, selanjutnya kami rencanakan PG Tasikmadu di tahun 2027 serta PG Pangka pada tahun 2028 nanti”, ungkap Mahmudi.

Mahmudi mengatakan selain membuka kembali PG yang dormain, program intensifikasi dan perluasan lahan tebu juga menjadi fokus SGN. Melalui program penguatan tebu rakyat, pihaknya telah menyiapkan 2.150 satgas

pendamping penguatan tebu rakyat.

Di antaranya program perbaikan ratoon tebu rakyat dengan tujuan peningkatan produktivitas tanaman tebu petani serta penyediaan benih unggul untuk mendukung program program ratoon. Lalu penataan organisasi petani untuk memudahkan kemudahan koordinasi, akses pendanaan dan penguatan kemitraan dengan pabrik gula.

Ada pula peningkatan rendemen melalui penataan varietas dengan varietas unggul yakni benih masak awal, tengah dan akhir proporsional masing-masing sebesar 30 persen : 40 persen: 30 persen, Serta digitalisasi Ekosistem Tebu Rakyat dengan meluncurkan aplikasi ETERA berbasis android sebagai solusi untuk meningkatkan

jumlah petani, produktivitas tebu, efektivitas dan efisiensi bagi para stakeholder dalam proses operasional.

”Kami juga menggandeng kementerian terkait untuk membuka akses pendanaan bagi petani tebu yang sebelumnya terkendala plafon, kini dapat mengakses KUR Khusus kluster petani tebu yang tidak lagi dibatasi plafon, dan hal ini sangat membantu sekali bagi pemenuhan kebutuhan modal kerja petani tebu”, jelas Mahmudi lebih lanjut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement