REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Selatan (DP3AKB Kalsel) mengembangkan pondok pesantren yang ramah anak guna mewujudkan Indonesia Ramah Anak.
Kepala DPPPAKB Provinsi Kalsel Sri Mawarni dikonfirmasi di Banjarmasin, Rabu, mengatakan program tersebut meliputi pelatihan dan advokasi terhadap para pengasuh maupun pimpinan pondok pesantren.
"Hal ini merupakan salah satu langkah strategis dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan mendukung hak anak, terutama di lingkungan pesantren," kata Mawarni.
Mawarni menuturkan pondok pesantren ramah anak merupakan bagian dari visi dan misi Presiden Prabowo Subianto, sehingga Pemprov Kalsel berupaya agar pesantren menjadi tempat yang aman dan mendukung perkembangan anak pada sektor pendidikan, kesehatan, maupun perlindungan dari kekerasan.
Melalui program pelatihan dan advokasi, kata Mawarni, pengasuh maupun pimpinan pondok pesantren memahami akan pentingnya pemenuhan hak anak, seperti hak atas pendidikan dan kesehatan, serta memastikan tidak ada bentuk kekerasan di lingkungan pesantren.
Saat ini, ujar Mawarni, terdapat satu pondok pesantren yang terstandarisasi sebagai pondok pesantren ramah anak di Kalsel, yakni Pondok Pesantren Alfalah Putra.