Rabu 19 Feb 2025 17:31 WIB

Lolos ke 16 Besar Liga Champions, Pelatih Feyenoord Bangga Karakter Timnya

Feyenoord menyingkirkan AC Milan dengan agregat 2-1.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Para pemain Feyenoord merayakan keberhasilan lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Feyenoord mengalahkan AC Milan dengan agregat 2-1 setelah bermain imbang 1-1 pada leg kedua playoff 16 besar di Stadion San Siro, Milan, Kamis (19/2/2025) dini hari WIB. setelah pertandingan playoff leg kedua Liga Champions antara AC Milan dan Feyenoord, di stadion San Siro di Milan, Italia, Selasa, 18 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Luca Bruno
Para pemain Feyenoord merayakan keberhasilan lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Feyenoord mengalahkan AC Milan dengan agregat 2-1 setelah bermain imbang 1-1 pada leg kedua playoff 16 besar di Stadion San Siro, Milan, Kamis (19/2/2025) dini hari WIB. setelah pertandingan playoff leg kedua Liga Champions antara AC Milan dan Feyenoord, di stadion San Siro di Milan, Italia, Selasa, 18 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Feyenoord Pascal Bosschaart memuji karakter timnya setelah pergolakan internal klub baru-baru ini. De club aan de Maas bangkit dari kebobolan gol awal untuk mengimbangi AC Milan 1-1 pada leg kedua playoff 16 besar Liga Champions pada Rabu (19/2/2025) dini hari WIB. Hasil ini meloloskan Feyenoord ke 16 besar dengan agregat 2-1.

Persiapan klub Belanda untuk leg pertama pekan lalu jauh dari kondisi ideal. Feyenoord memecat pelatih Brian Priske dua hari sebelum pertandingan playoff, tetapi Bosschaart membawa mereka meraih kemenangan 1-0 di kandang dan mereka menyelesaikan tugasnya di San Siro.

Baca Juga

"Ini menunjukkan bahwa tim ini memiliki karakter. Saya pikir itulah yang paling saya banggakan," kata Bosschaart kepada Ziggo Sport.

Ia mengingatkan publik bahwa Feyenoord datang dari fase yang sangat sulit, telah menerima banyak kritik, dan pergantian pelatih. Kemudian ada pihak yang menyampaikan slogan-slogan yang dinilainya kosong.

"Itu adalah fase yang sangat sulit bagi mereka. Namun saya pikir kami sangat jelas, sangat transparan, dan sangat jujur. Kelompok ini menanggapinya dengan sangat baik, jadi saya bangga akan hal itu," kata dia.

Tim Bosschaart tidak mungkin memiliki awal yang lebih buruk di Milan, ketika mantan pemain Santiago Gimenez membawa tuan rumah unggul di menit pembukaan, tetapi mereka bangkit di babak kedua, setelah pemain Milan Theo Hernandez dikeluarkan.

"Jika Anda kebobolan gol dalam hitungan menit, rencana yang ingin Anda jalankan akan berbeda lagi," kata Bosschaart.

"Semua orang sekarang akan mengatakan bahwa kami unggul setelah kartu merah, tetapi saya juga berpikir di babak pertama bahwa kami bermain cukup baik. Hanya setelah kartu merah mungkin akan sedikit lebih mudah," jelasnya.

Feyenoord berpeluang kembali ke San Siro pada babak berikutnya karena akan menghadapi Inter Milan atau Arsenal pada babak 16 besar. Namun Bosschaart mengharapkan lebih.

"Ini indah. Kami maju satu babak, sangat istimewa. Ini fantastis tetapi harus saya katakan, ini belum benar-benar membekas di hati saya," kata dia. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Feyenoord Rotterdam (@feyenoord)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement