Rabu 19 Feb 2025 18:36 WIB

Tanggapi #IndonesiaGelap, Luhut: Yang Gelap Kau, Bukan Indonesia

Luhut mengatakan masyarakat seharusnya bangga menjadi orang Indonesia.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan berbincang dengan Menkeu Sri Mulyani, Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menko Ekonomi Airlangga Hartarto.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan berbincang dengan Menkeu Sri Mulyani, Menko Pangan Zulkifli Hasan dan Menko Ekonomi Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi aksi “Indonesia Gelap” yang menjadi kritik publik terhadap kebijakan pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Tagar #IndonesiaGelap pun trending di X beberapa hari terakhir.

“Kalau ada yang bilang Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia,” kata Luhut dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Baca Juga

Luhut mengatakan masyarakat seharusnya bangga menjadi orang Indonesia. Dia menilai Indonesia berkembang dengan baik hingga sejauh ini. “Ada orang bilang di sini lapangan kerja kurang. Di mana yang lapangan kerja kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana saja bermasalah,” ujar Luhut.

Menurut dia, publik terlalu berfokus pada kekurangan negara dan abai dengan kelebihan yang ada. Sebagai contoh, Indonesia memiliki talenta muda yang sedang mengembangkan sistem digital di Perusahaan Umum Percetakan Uang (Perum Peruri).

Peruri mendapat mandat dari negara untuk mewadahi urusan layanan digital pemerintah atau government technology (govtech). Dia meyakini contoh tersebut menjadi keunggulan Indonesia yang perlu mendapat apresiasi dari publik.

“Mereka bilang bangga jadi orang Indonesia, karena melihat harapan bahwa kemampuan mereka digunakan untuk ini,” katanya.

Di sisi lain, dia berpendapat, Indonesia tak memiliki warga tunawisma (homeless). Sementara Amerika Serikat mempunyai banyak warga tunawisma.

“Jadi, jangan kita hanya melihat yang jauh, yang di depan mata kita ini ditangkap masih kurang. Yang kurang banyak, itulah tugas kita semua untuk memperbaiki dan kita berada pada jalan yang benar untuk memperbaiki itu semua,” tuturnya.

Terpisah, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi meminta masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurut dia, Prabowo baru menjabat selama 100 hari dan tak menampik ada berbagai permasalahan yang muncul.

Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah pun terus-menerus mencari cara dan solusi untuk mengatasi masalah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement