Rabu 19 Feb 2025 21:28 WIB

3 Kementerian Kompak Teken MoU Lindungi Pahlawan Devisa

Pentingnya program pemberdayaan PMI agar saat kembali ke Indonesia mereka berdikari.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir berharap PMI yang kembali ke tanah air bisa mandiri dan berdikari. (ilustrasi)
Foto: Surya Dinata/Republika
Menteri BUMN Erick Thohir berharap PMI yang kembali ke tanah air bisa mandiri dan berdikari. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) resmi bekerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM), Garuda Indonesia dan Kamar Entrepreneur Indonesia.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MOU yang dilakukan oleh Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri HAM Mugiyanto Sipin, Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani, dan Ketua Umum Kamar Entrepreneur Indonesia Afda Rizal Armashita di aula KemenP2MI, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2025).

 

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding mengatakan kerja sama dengan Kementerian BUMN meliputi iklan sosialisasi tata cara pemberangkatan pekerja migran Indonesia (PMI) secara legal atau prosedural.  “Selain lounge juga akan nanti membantu sosialisasi kita. Apa sosialisasi itu? Kita boleh menggunakan pesawat, kereta, kapal, pelabuhan, bandara untuk iklan layanan khusus PMI ke depan, terima kasih, dan juga beliau juga Insyaallah akan membantu kita di tahap pemberdayaan," ujar Karding.

 

Selain itu, Karding menyebut kerja sama dengan Kementerian HAM meliputi sosialisasi hak asasi manusia kepada Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang akan bekerja di luar negeri. “Begitu pula dengan Kementerian HAM, saya berharap bisa kita bekerja sama karena beririsan ini Pak. Beririsan karena semua kerja-kerja pelindungan kami pasti terkait dengan hak asasi manusia,” ucap Karding.

 

Terkait dengan kerja sama dengan Garuda Indonesia, Karding menyebut pekerja migran Indonesia yang akan berangkat ke luar negeri, nantinya akan menggunakan pesawat Garuda. Namun, Karding meminta diskon harga tiket pesawat Garuda untuk para pekerja migran Indonesia.

 

“Tapi Pak Direktur harus paham, pekerja migran Indonesia itu 80 persen domestik. Itu artinya penghasilannya rendah. Oleh karena itu tiketnya jangan terlalu mahal. Nah gitu,” pinta Karding. 

 

Selain itu, Karding menyebut kerja sama yang dilakukan dengan Kamar Entrepreneur Indonesia meliputi pemberdayaan pekerja migran Indonesia yang sudah habisa kontrak kerjanya dan kembali ke Indonesia. 

 

“Pak Afda juga berkomitmen untuk membantu melatih saudara-saudara kita pekerja migran Indonesia ini untuk entrepreneur. Jadi kan mereka pulang itu ada yang nasibnya bagus, pulang jadi juragan, berangkat migran, pulang juragan. Ada juga yang agak kebingungan karena kelamaan di luar negeri,” ucap Karding.

 

Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik sinergi yang terjalin antarkementerian, dengan Garuda Indonesia dan Kamar Entrepreneur Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia yang mendorong pembukaan lapangan pekerjaan sebagai prioritas program pemerintah. 

 

Erick berharap penandatanganan nota kesepahaman ini dapat menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia serta memperkuat ekosistem ekonomi nasional. Erick juga menyoroti pentingnya skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi PMI agar mereka tidak terbebani utang sebelum bekerja. 

 

“Kita tidak hanya bekerja sama menyiapkan KUR untuk mereka sebelum berangkat. Jangan sampai mereka jadi sapi perah, karena belum kerja saja sudah istilahnya dibangkrutkan karena utang. Belum kerja saja sudah bangkrut dan akhirnya mereka harus bekerja mati-matian tapi tanpa pendapatan yang baik tentunya,” ucap Erick.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement