Kamis 20 Feb 2025 12:29 WIB

Kejar Swasembada Energi, Pertamina Tingkatkan Produktivitas Kilang

Tahun ini Pertamina kejar produktivitas kilang hingga 334 juta barel produk

Pekerja Pertamina memeriksa fasilitas produksi di unit Kilang Langit Biru Cilacap (KLBC) yang dikelola PT Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024). Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar yang dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional yang memiliki kapasitas pengolahan 348 ribu barrel per hari. Kilang Cilacap merupakan kilang penghasil avtur terbesar milik Pertamina dan menghasilkan produk gasoline berkualitas tinggi dari unit Kilang Langit Biru Cilacap (KLBC) serta unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC).  Unit RFCC sendiri beroperasi sejak tahun 2015, sementara unit KLBC tahun 2020.
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja Pertamina memeriksa fasilitas produksi di unit Kilang Langit Biru Cilacap (KLBC) yang dikelola PT Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024). Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar yang dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional yang memiliki kapasitas pengolahan 348 ribu barrel per hari. Kilang Cilacap merupakan kilang penghasil avtur terbesar milik Pertamina dan menghasilkan produk gasoline berkualitas tinggi dari unit Kilang Langit Biru Cilacap (KLBC) serta unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC). Unit RFCC sendiri beroperasi sejak tahun 2015, sementara unit KLBC tahun 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini, PT Pertamina (Persero) mentargetkan produksi migas dari kilang mencapai 334 juta barel produk, meningkat 3 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 323 juta barel. Selain itu, yield valuable product dipertahankan pada level 83 persen guna memastikan efisiensi produksi dan optimalisasi sumber daya.

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro menjelaskan Pertamina melakukan berbagai upaya strategis untuk meningkatkan produktivitas kilang dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional. Peningkatan target produksi ini juga dilakukan melalui sejumlah proyek strategis, di antaranya Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Green Refinery.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi kilang guna mendukung kebutuhan energi nasional. Sejumlah proyek RDMP dan pengembangan kilang hijau sedang dalam tahap pelaksanaan,” ujar Wiko dalam RDP Komisi XII DPR RI, Kamis (20/2/2025).

Selain proyek pengembangan kilang, Pertamina juga fokus pada optimasi feedstock sebagai strategi utama dalam menjaga profitabilitas. “Feedstock memiliki peran krusial dalam meningkatkan efisiensi produksi kilang. Oleh karena itu, kami terus melakukan inovasi dalam pengolahan bahan baku untuk mendapatkan hasil maksimal,” jelas Wiko.

Langkah lain yang dilakukan adalah peningkatan yield valuable product dengan target tetap berada di angka 83 persen. Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap barel minyak yang diolah dapat menghasilkan produk bernilai tinggi dengan sedikit limbah.

Dengan berbagai strategi yang diterapkan, Pertamina optimistis dapat terus meningkatkan produktivitas kilang dan mendukung ketahanan energi nasional. Ke depan, perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi dan inovasi guna meningkatkan efisiensi serta keberlanjutan operasional kilang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement