Kamis 20 Feb 2025 14:33 WIB

Morning Person Cenderung Lebih Fokus Saat Kerja, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Seseorang cenderung merasa lebih bahagia dan percaya diri pada pagi hari.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Wanita sedang bekerja (ilustrasi). Menurut penelitian, seseorang cenderung merasa lebih bahagia dan percaya diri pada pagi hari.
Foto: Republika/Mardiah
Wanita sedang bekerja (ilustrasi). Menurut penelitian, seseorang cenderung merasa lebih bahagia dan percaya diri pada pagi hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banyak orang percaya bahwa pagi adalah waktu terbaik untuk memulai hari yang produktif. Kini, sebuah penelitian dari University College London membuktikan bahwa seseorang cenderung merasa lebih bahagia dan percaya diri pada pagi hari.

Dalam studi ini, para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan dari beberapa survei terhadap 49.218 responden antara Maret 2020 hingga Maret 2022. Studi yang dipublikasikan di jurnal British Medical Journal Mental Health ini mengungkap bahwa gejala depresi cenderung lebih ringan pada pagi hari, sementara perasaan terburuk sering muncul menjelang tengah malam.

Baca Juga

Selain itu, akhir pekan juga menjadi waktu dimana suasana hati lebih fluktuatif, meskipun perasaan kesepian cenderung stabil sepanjang minggu. "Studi ini menunjukkan bahwa kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang dapat berfluktuasi seiring berjalannya waktu. Namun, rata-rata orang merasa paling baik di pagi hari dan paling buruk di malam hari," kata peneliti utama dari University College London, Dr Feifei Bu, dilansir laman Study Finds, Rabu (19/2/2025).

Dr Feifei menjelaskan kortisol, hormon yang mengatur respons tubuh terhadap stres, mencapai puncaknya pada pagi hari. Oleh karena itu, individu yang terbiasa bangun dan beraktivitas di pagi hari cenderung memiliki energi dan semangat yang tinggi.

“Hormon kortisol akan menurun setiap jamnya, dengan kadar yang terendah di sore dan malam hari. Hal ini dikaitkan dengan penurunan suasana hati dan kelelahan dalam membuat keputusan di waktu tersebut,” kata Feifei.

Meskipun penelitian ini menemukan adanya korelasi antara pagi hari dengan suasana hati yang lebih baik, namun ada kemungkinan faktor lain yang memengaruhi. Misalnya, bagaimana perasaan responden saat mengisi survey dapat memengaruhi jawaban mereka. Karenanya para peneliti mendorong studi lanjutan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.

Lantas apakah berarti kita harus menyelesaikan masalah atau melakukan pekerjaan di pagi hari? Ternyata tidak selalu. Beberapa penelitian sebelumnya menemukan bahwa waktu terbaik untuk pemecahan masalah adalah menjelang siang, ketika suasana hati lebih stabil. Pada waktu siang, seseorang cenderung mampu menghadapi masalah yang lebih berat dengan kepala dingin.

Feifei mengatakan kesejahteraan dan kesehatan mental tidak sepenuhnya sama. Kesejahteraan adalah kombinasi dari faktor mental, emosional, kognitif, psikologi, dan spiritual. Sementara itu, kesehatan mental adalah salah satu aspek dari kesejahteraan, tetapi tidak selalu menentukan apakah seseorang memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Karenanya merasa lebih baik pada pagi hari, bukan berarti benar-benar merasa baik secara keseluruhan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement