REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PS PTPN III yang saat ini terdaftar sebagai anggota Asprov Sumatera Utara merupakan bukti Palmco Regional I atau PTPN IV Regional I memiliki kemasan sinergitas dengan masyarakat dalam perspektif yang unik.
Hal ini disampaikan pakar komunikasi Prof Effendi Gazali sekaligus pencinta sepak bola di Markas PS PTPN III Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan, Rabu (19/2/2025).
Dengan capaian prestasi yang cukup baik pada 2023 sebagai Runner Up Liga 3 Sumatera Utara seharusnya menjadi nilai tambah bagi PS PTPN III untuk memajukan persepakbolaan khususnya di wilayah Sumatera Utara. Kemasan yang unik menurut Effendi adalah bagaimana strategi sinergitas dengan masyarakat dilakukan PTPN IV Regional I dengan melakukan seleksi talenta pemain sepak bola yang berasal dari karyawan, anak karyawan, dan masyarakat sekitar.
“Ini strategi yang tepat karena di saat perusahaan BUMN sering menetapkan pola sinergitas dengan masyarakat secara monoton, justru PTPN IV Regional I menunjukkannya secara unik melalui sepak bola,’’ kata Effendi dikutip Kamis (20/2/2025).
Strategi sinergitas jitu tersebut, menurut Effendi, sangat tepat mengingat sepak bola dapat dijadikan sarana bagi BUMN dalam meningkatkan citra dan reputasi perusahaan.
Permasalahan yang cenderung timbul di perusahaan perkebunan yang bertendensi konflik masyarakat tentunya dapat terselesaikan jika ada kesamaan visi dari perusahaan dengan masyarakat dalam sudut pandang sepak bola.
Keberpihakan masyarakat karena PS PTPN III dapat menjelma menjadi keberpihakan masyarakat terhadap aktivitas perusahaan yang tentu saja memberikan nilai tambah bagi PTPN IV Regional I dalam meningkatan citra dan reputasi perusahaan.
Effendi menyesali adanya regulasi yang mengakibatkan PS PTPN III terdegradasi ke Liga 4 Asprov Sumatera Utara. “Seharusnya sebagai Runner Up Liga 3 Sumatera Utara, PSSI dapat menyusun pola yang lebih tepat sehingga tidak terkesan adanya degradasi bagi PS PTPN III” tegas Effendi.
Ia mengusulkan agar ada narasi yang lebih tepat seperti Liga 4 Asprov diganti menjadi Liga 1 Asprov dan seterusnya, sehingga walaupun di tingkat Asprov tetapi tim yang bertanding tidak merasa telah terjadi degradasi.
Nantinya, juara Liga 1 Asprov dapat kesempatan bertanding di Liga 3 Nasional,
“Masalah penyebutan, namun sangat berpengaruh terhadap psikologis tim di Provinsi” tambah Effendi.
Ia berjanji segera membicarakan hal tersebut kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir karena kepentingan PS PTPN III bukan hanya terhadap pencapaian prestasi tetapi lebih kepada hadirnya PTPN IV Regional I yang berdampak positif bagi masyarakat.
Ketua Umum PS PTPN III Dr Christian Orchard Perangin-Angin menyatakan, Effendi sebagai pecinta sepak bola Indonesia sempat memberikan kesempatan diskusi dan sharing dengan Pengurus PS PTPN III.
“Prof Effendi Gazali mengapresiasi perkembangan yang dilakukan PS PTPN III” kata Christian. Tidak ikutnya PS PTPN III dalam Liga 4 Asprov lebih pada kekecewaan terhadap regulasi yang ada karena sebagai Runner Up Liga 3 Asprov minimal PS PTPN III dapat kesempatan sama.
Sebagai pencinta sepak bola dan sebagai pendatang baru di Liga Indonesia, jelas Christian, pihaknya menyesalkan perubahan regulasi tersebut. Akibatnya PS PTPN III tahun ini vakum mengikuti kegiatan liga yang merupakan kalender tetap kegiatan Asprov.
PS PTPN III mengapresiasi perhatian Effendi Gazali dan berharap masukan serta keluhan ini dapat disampaikan langsung kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Ia berharap PS PTPN III mendapatkan kesempatan lebih baik.
Ia pun menegaskan akan terus turut serta membangun dunia persepakbolaan, mendukung program-program Asprov dan PSSI khususnya dalam melakukan pembinaan pemain-pemain usia dini di wilayah kerja PTPN IV Regional I.
Acara sharing session turut dihadiri pengurus Rudi Pardede, Edy Lesmana, Ibnu Syahputra Sutomo, Marsono, Reinnold Tobing, dan Sugeng dilakukan di Markas PS PTPN III.
“Saya berharap kehadiran Prof Effendi Gazali di Markas PS PTPN III memberikan energi positif bagi perkembangan sepak bola khususnya dalam lingkungan PTPN IV Regional I” kata Christian.
Ikuti Whatsapp Channel Republika