REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang emak-emak yang mengatasnamakan diri Raden Woro Meno ikut meramaikan aksi #IndonesiaGelap yang digelar di kawasan Patung Kuda Jakarta, Kamis (20/2/2025). Ia sempat berorasi dan menyampaikan keluh kesahnya terhadap pemerintah presiden Prabowo Subianto.
“Wahai rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke dari Papua sampai Pulau Rote kalian adalah rakyat indonesia asli jangan mau diinjak-injak oligarki. Mereka numpang di sini sementara para petugas jadi keset mereka, judulnya ini adalah gelap gulita,” kata emak-emak tersebut.
Emak tersebut kemudian mengaku akan terus mendukung aksi mahasiswa dan mendoakannya. Pasalnya, ia berpandangan mahasiswa adalah tulang punggung bangsa Indonesia.
“Wahai mahasiswaku ini ibu kandungmu, Mak ini akan selalu mendoakan kalian bahwa perjuangan kalian pasti diridhoi oleh Allah selalu sukses sehat, kenapa? Karena kalian adalah tulang punggung bangsa dan negara ini, tanggung jawab ada di pundak kalian semua jangan kalian gentar dan takut hadapi itu para pejabat yg tidak tahu malu tidak punya otak tidak mengerti hati nurani rakyat yang memohon agar bangsa ini adil dan makmur,” katanya.
Pihaknya pun sempat menyindir soal kata-kata Prabowo “ndasmu”. Ia juga menyinggung dan meminta Prabowo untuk menangkap presiden ke-7 Jokowi dan kroninya.
“Di mana kamu Prabowo? Ndasmu ndasmu ndasmu di mana ndasmu Prabowo? Bapak Prabowo, kamu itu sebenarnya presiden atau presiden presidenan? Kalau anda presiden tangkap Jokowi dan kroni-kroninya masukkan mereka ke Nusakambangan,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga sempat menyuarakan kalau masyarakat Indonesia tidak butuh makan siang gratis. Menurutnya pendidikan gratis lebih diperlukan.
“Rakyat indonesia ini butuh makan butuh pendidikan gratis tapi bukan makan gratis betul ngak mahasiswa. Kita butuh pendidikan gratis bukan makan gratis makan gratis akan jadi apa? Kotoran,” tanya ibu itu kepada para mahasiswa.
Mahasiswa pun menyaut bahwa makanan hanya akan menjadi kotoran. Terakhir, Mak tersebut sempat menyinggung soal Prabowo harusnya lebih memikirkan rakyatnya ketimbang maju di pilpres 2029.
“Anda ditugaskan menjadi presiden bukan untuk memikirkan presiden 2029 tapi memikirkan nasib rakyat, perut rakyat, pendidikan rakyat yang harus kalian perhatikan. Wahai pejabat yang tidak tahu diri tidak tahu malu kalian harus tanggung jawab perbuatan kalian di dunia dan di akhirat. Ingat, janji Allah tidak pernah ingkar,” katanya mengakhiri.