REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga atau CIMB Niaga Syariah terus memperkuat perannya sebagai UUS terbesar di Indonesia dengan mencatatkan pertumbuhan signifikan pada tahun 2024. Total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 60,3 triliun, meningkat 9,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 21,7 persen menjadi Rp 54,7 triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyatakan, pertumbuhan ini mencerminkan keberhasilan strategi Bank dalam memperluas layanan Syariah dan menjawab kebutuhan masyarakat akan solusi keuangan berbasis prinsip Islam. “Kami terus berupaya menghadirkan produk dan layanan Syariah yang inovatif serta memperkuat jaringan komunitas untuk meningkatkan komposisi pendanaan berbasis dana murah,” ujar Lani dalam keterangan tertulis, Kamis (20/2/2025).
Pertumbuhan pembiayaan CIMB Niaga Syariah terutama didorong oleh segmen ritel, yang mencerminkan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk-produk keuangan Syariah. Selain itu, Bank juga terus memperkuat peran Syariah dalam mendukung keberlanjutan, termasuk dengan menyalurkan pembiayaan untuk proyek berbasis energi hijau dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Sebagai bagian dari upaya memperluas ekosistem Syariah di Indonesia, CIMB Niaga Syariah mengedepankan inovasi digital dan penguatan layanan berbasis teknologi. Langkah ini bertujuan untuk memberikan kemudahan akses dan meningkatkan pengalaman nasabah dalam menggunakan layanan perbankan Syariah.
“Dengan pencapaian ini, kami semakin optimis bahwa CIMB Niaga Syariah dapat terus berkontribusi dalam pertumbuhan industri keuangan Syariah di Indonesia. Kami akan terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak guna memperluas jangkauan layanan dan mendorong inklusi keuangan Syariah yang lebih luas,” tutup Lani.
Dian Fath Risalah