REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung telah menitipkan daerah khusus itu ke Rano Karno selama ia mengikuti retret di akademi militer Magelang. Pesan itu ia sampaikan di kediamannya setelah dilantik sebagai gubernur, kemarin.
Namun Pramono yang juga kader PDIP itu terancam batal untuk mengikuti Retret. Ketum PDIP Megawati telah menginstruksikan seluruh kepala daerah dari Moncong Banteng Putih itu untuk tidak mengikuti retret. Perintah itu disampaikan melalui surat instruksi yang dikeluarkan setelah penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK.
"Kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk menunda perjalanan yang akan mengikuti retret di Magelang pada tanggal 21 - 28 Februari 2025. Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum," tulis surat yang dikeluarkan oleh Megawati tersebut.
Megawati juga meminta seluruh kader tetap berada dalam komunikasi aktif dan stand by untuk menerima perintah.
Republika telah mengonfirmasi kebenaran surat tersebut kepada Juru Bicara PDIP Guntur Romli. Guntur membenarkan adanya surat instruksi tersebut. "Betul, Mas," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Kamis (20/2/2025) malam.
Para kepala daerah sejatinya akan menjalani retret atau mengikuti pembekalan di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, selama 21-28 Februari 2025.
Retret digelar setelah pelantikan serentak yang diikuti 961 kepala daerah, terdiri dari 33 gubernur dan 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, 85 wali kota, dan 85 wakil wali kota. Mereka dilantik dalam satu rangkaian prosesi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Sementara jumlah kader PDIP yang menjadi kepala daerah sebanyak 126 orang.
Presiden RI Prabowo Subianto dalam sambutannya yang singkat usai melantik serentak sempat mengingatkan agar kepala daerah ragu ikut retret agar mundur.
"Saya kira saya tidak akan lama karena kita akan jumpa dalam retret yang akan dilaksanakan oleh Menteri Dalam Negeri di Magelang. Saya akan jumpa saudara di situ dan mudah-mudahan saudara akan kuat. Yang ragu-ragu boleh mundur," kata Presiden Prabowo.
Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menyatakan, Presiden mungkin sudah tahu ada partai yang mengancam untuk tidak ikut. Hal itu berkaca dari pernyataan beliau yang meminta agar kepala daerah mundur ikut retret jika ragu-ragu.
"Tentu ini harus dibaca sebagai manuver politik, terkait dinamika politik bagaimana tindak lanjut dari apa yang dihadapi Hasto," ujarnya di salah satu televisi nasional, Jumat (21/2/2025).
Megawati marah
Keputusan Megawati meminta seluruh kader PDIP tak ikut retret mensinyalkan ada perlawanan cukup kuat dari partai banteng tersebut. Megawat menyebut ada kriminalisasi hukum terhadap Hasto.
View this post on Instagram