Jumat 21 Feb 2025 12:11 WIB

Marak Penipuan Via Whatsapp, PINTU Ajak Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

PINTU tidak pernah menggunakan nomor WhatsApp untuk berkomunikasi dengan pengguna

Aset kripto (ilustrasi). PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one Indonesia, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan PINTU.
Foto: Dok Republika
Aset kripto (ilustrasi). PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one Indonesia, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan PINTU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one Indonesia, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan PINTU. Dua modus yang paling umum adalah penggunaan nama PT Pintu Kemana Saja secara tidak sah dan nomor WhatsApp palsu yang mengklaim sebagai kontak resmi PINTU.

Head of Product Marketing PINTU Iskandar Mohammad seluruh komunikasi resmi PINTU hanya dilakukan melalui email help@pintu.co.id dan fitur Live Chat di aplikasi PINTU. Penggunaan WhatsApp hanya diperuntukan untuk mengirim kode One-time Password (OTP), bukan untuk komunikasi dengan pengguna.

"Tim Customer Success (CS) PINTU tidak pernah menggunakan nomor WhatsApp maupun nomor telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna. Selain itu, situs resmi PINTU adalah pintu.co.id, dan setiap website lain yang mengatasnamakan PINTU dapat dipastikan palsu."

Iskandar menambahkan, salah satu modus penipuan yang ditemukan adalah dengan mencantumkan nomor palsu yang muncul saat pengguna melakukan pencarian Whatsapp Pintu kripto atau Whatsapp PINTU Investasi pada Google.

Modus dan ancaman penipuan bisa terjadi di berbagai industri tak terkecuali crypto. Mengutip Pintu Academy, platform edukasi aplikasi PINTU, setidaknya terdapat empat jenis penipuan crypto, di antaranya;

1. Iming-iming hadiah gratis dengan meminta data-data pribadi.

2. Berpura-pura meniru orang lain dengan menduplikasi akun sosial media.

3. Phising dengan menyamar dan mengubah identitas seolah-olah sebagai perusahaan crypto resmi, dengan mengubah nama website perusahaan hingga menggunakan nomor WhatsApp palsu.

4. Serangan ransomware yakni upaya hacker untuk memblokir akses situs dan memasukan ke dalam program komputer.

PINTU memberikan tips untuk menghindari modus penipuan mengatasnamakan PINTU. Pertama, jika dihubungi bukan dari layanan resmi PINTU, seperti WhatsApp palsu, harap segera blokir nomor tersebut.

Berikutnya, jangan mudah percaya dan tergiur iming-iming imbal hasil investasi yang ditawarkan. Keputusan investasi berada di tangan pengguna sendiri, PINTU tidak pernah menawarkan titip dana.

Kemudian, jangan memberikan data pribadi kepada siapa pun. Terakhir, jangan mengunduh atau mengklik tautan yang berasal dari situs tidak resmi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement