REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Dunia Islam Abad Pertengahan tidak hanya unggul dalam hal literasi dan urbanisasi-Dia juga membangun salah satu jaringan mata-mata paling canggih dalam sejarah.
Mulai dari kurir surat yang merangkap sebagai informan hingga ratu dan gadis-gadis penyanyi yang mengumpulkan rahasia, spionase dijalin ke dalam jalinan kekuasaan.
Cait Stevenson dalam The Mailman Was a Spy: Espionage in the Medieval Islamic World yang dipublikasikan Medievalists.net menjelaskan Eropa pasca-klasik baru memiliki jaringan pengiriman surat yang mapan pada akhir abad ke-15, dan itu pun merupakan awal yang buruk sebelum Charles V membangunnya kembali dua puluh lima tahun kemudian.
Jadi, meskipun dunia Islam abad pertengahan selalu lebih melek huruf dan urban, mungkin masih mengejutkan untuk mengetahui bahwa membangun layanan pos adalah salah satu prioritas pertama Kekhalifahan Umayyah pada abad ketujuh.
Tentu saja, sistem Jerman muncul karena para pangeran tidak lagi menghadiri pertemuan Reichstag dan masih ingin tahu apa yang sedang terjadi (secara... melelahkan... detail).
Namun, bagi Bani Umayyah dan para penerusnya, pengiriman surat dan pengantar surat resmi memiliki tujuan lebih dari sekadar korespondensi. "Pembawa surat," atau sahib al-barid, juga merupakan sahib al-khabar-pembawa rahasia. Dengan kata lain, pengantar surat adalah seorang mata-mata.
Bukan hanya tukang pos saja. Jika kita bisa percaya, para penulis sejarah, dinasti dan kekaisaran dari Kekhalifahan Rasyidun hingga masa kejayaan Turki mengamankan kekuatan internal dan eksternal mereka melalui prinsip dasar:
"Penguasa harus menempatkan mata-mata pada rakyat dan rekan-rekannya, mata-mata yang memata-matai keberadaan dan berita mereka-terutama jika ada keraguan tentang mereka."
BACA JUGA: Kritik Tajam Media Israel Atas Kondisi Riil Tentara Kini Bikin Telinga Elite Panas
Mata-mata begitu bersemangat dan gigih sehingga orang Turki Seljuk harus mengatur batas-batas bagi agen mereka sendiri (jangan membuka pakaian wanita atau mendobrak pintu yang terkunci), dan surat-surat nasihat memperingatkan dengan cemas agar tidak bertindak melawan sekutu berdasarkan kata mata-mata, setidaknya sampai Anda benar-benar yakin.
Pada akhir abad ketujuh, dugaan spionase begitu meluas di Basrah sehingga sekelompok orang akan memalingkan muka dari wajah-wajah yang tidak dikenal.