REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Ribuan masyarakat Kudus, Jawa Tengah, melakukan konvoi solidaritas Palestina, Jumat (21/2/2025). Dalam konvoi yang dibertajuk Indonesia Peace Convoy (IPC), hadir juga Ustadz Bahtiar Nasir (UBN) beserta sejumlah tokoh masyarakat Kudus.
Dalam siaran pers disebutkan, sebelum melakukan konvoi, massa berkumpul di GOR Bung Karno, Kudus. Mereka mendengarkan orasi dari UBS dan tokoh masyarakat lainnya,
Usai mendengarkan orasi, massa bergerak berkonvoi kendaraan dengan beratribut Palestina. Mereka berkeliling kota Kudus. Sepanjang jalan yang dilalui, masyarakat antusias menyaksikan konvoi. Yel-yel 'free Palestine' menggema di tengah kepadatan lalu lintas kota Kudus. Konvoi berakhir kembali ke GOR Bung Karno Kudus.
Sementara dalam orasinya, UBN mengungkap tentang tahapan kehancuran dan karakter bangsa Israel. "Kita melihat genosida, pembantaian kemanusiaan di Palestina sana. Mereka itu kelakuannya seperti manusia atau binatang?" kata UBN.
Kezaliman Israel dan sekutunya, diyakini UBN, cepat atau lambat akan kembali kepada mereka. UBN lantas memberikan contoh peristiwa kebakaran hebat di Los Angeles, Amerika Serikat. "Bagaimana cara Allah selesaikan? Cuma gulungan api. Api yang menggulung di dalam angin. Kalau saja Los Angeles Allah pindahkan ke Israel, dalam semalam habis atau tidak?" ujar UBN.
UBN juga menyinggung soal proposal rekonstruksi Gaza yang ditawarkan Donald Trump dan proposal Mesir. Trump dan dunia Arab kemudian menyepakati proposal yang diajukan Mesir. Baik proposal Mesir maupun proposal Trump, menurut UBN, sama-sama tidak menguntungkan masa depan Palestina.
Kezaliman Israel di Gaza, kata UBN, telah membuat kerusakan infrastruktur di sana. Rumah, sekolah, dan rumah sakit luluh lantak akibat serangan bom Israel.
Untuk itu, UBN mengajak masyarakat Indonesia bersama-sama membantu rekonstruksi di Gaza. Membantu membangun rumah untuk berteduh, membantu sekolah untuk masa depan anak-anak Gaza, dan membantu membangun kembali rumah sakit.
"Aktifkan media sosial. Ayo bantu rekonstruksi di Gaza. Kita mempunyai kekuatan untuk membantu," kata Ketua Umum Perkumpulan AQL ini.