Sabtu 22 Feb 2025 05:49 WIB

Kemlu RI Kembali Evakuasi 13 WNI dari Suriah

Seluruh WNI yang dievakuasi dalam gelombang tujuh adalah pekerja migran.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: A.Syalaby Ichsan
Dua warga negara Indonesia (WNI) saling berpelukan setibanya dari Suriah di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/12/2024). Kementerian Luar Negeri memulangkan sebanyak 37 orang WNI tahap pertama dan akan menyusul pemulangan 96 WNI tahap kedua dari total keseluruhan 1.162 WNI karena adanya konflik perang saudara di Suriah.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Dua warga negara Indonesia (WNI) saling berpelukan setibanya dari Suriah di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/12/2024). Kementerian Luar Negeri memulangkan sebanyak 37 orang WNI tahap pertama dan akan menyusul pemulangan 96 WNI tahap kedua dari total keseluruhan 1.162 WNI karena adanya konflik perang saudara di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI kembali mengevakuasi 13 warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak konflik di Suriah. Para WNI tersebut masuk dalam gelombang evakuasi ketujuh. 

Kemlu RI mengungkapkan, ke-13 WNI tiba dengan selamat di Tanah Air pada Jumat (21/2/2025). "Berbeda dari evakuasi sebelumnya yang melibatkan perjalanan darat dari Damaskus, Suriah ke Beirut, Lebanon sebelum penerbangan ke Indonesia, evakuasi gelombang ini dilakukan dengan penerbangan dari Damaskus, Suriah menuju Tanah Air," kata Kemlu RI. 

Baca Juga

Kemlu RI menambahkan, seluruh WNI yang dievakuasi dalam gelombang ketujuh merupakan pekerja migran. Mereka berasal dari berbagai daerah, yakni Banten (1 orang), Jawa Barat (7 orang), Lampung (1 orang), dan Nusa Tenggara Barat (4 orang).

Kemlu RI mengungkapkan, sebelumnya, pemerintah telah memulangkan 17 WNI dalam evakuasi gelombang keenam pada 14 Januari 2025. "Dengan demikian, total jumlah warga yang berhasil dievakuasi dari Suriah oleh Pemerintah RI adalah 200 WNI," katanya. 

Proses evakuasi WNI yang mencapai tujuh gelombang merupakan respons Pemerintah RI dalam menyikapi keadaan darurat di Suriah menyusul tumbangnya rezim Bashar al-Assad. KBRI Damaskus sebelumnya telah menetapkan status Siaga I untuk seluruh wilayah Suriah pada 7 Desember 2024. 

Sejak saat itu, KBRI Damaskus bersama Kemlu RI dan lembaga terkait lainnya merumuskan langkah-langkah perlindungan WNI serta mematangkan rencana kontingensi. Koordinasi dengan pemangku kepentingan luar negeri turut dijalin guna menjamin pergerakan evakuasi yang aman bagi WNI. 

"Kementerian Luar Negeri RI terus mengimbau agar WNI tetap memperhatikan perkembangan situasi keamanan di Suriah, meningkatkan kewaspadaan, menghindari lokasi yang rawan maupun kerumunan massa, meminimalisasi pergerakan yang tidak perlu, serta menjalin komunikasi erat dengan KBRI Damaskus dan antar-sesama WNI," kata Kemlu RI. 

Berdasarkan data statistik imigrasi Suriah, terdapat 1.162 WNI di negara tersebut.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement