Sabtu 22 Feb 2025 06:06 WIB

Israel Sudah Langgar Gencatan Senjata dengan Lebanon Hampir Seribu Kali

Israel berdalih menyerang perbatasan karena Hizbullah selundupkan senjata.

Evakuasi tentara Israel yang terlaku di Pertempuran Aitron, Lebanon Selatan
Foto: media Israel
Evakuasi tentara Israel yang terlaku di Pertempuran Aitron, Lebanon Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM — Militer Israel meluncurkan serangan udara pada Jumat (21/2/2025) di sepanjang perbatasan Suriah-Lebanon. Meski melanggar gencatan senjata, Israel kembali berdalih menyerang perbatasan karena Hizbullah menggunakan wilayah itu untuk mengirim senjata ke Lebanon.

Dalam pernyataannya, militer Israel mengatakan tentara mereka menyerang rute pengiriman di sepanjang perbatasan Suriah-Lebanon yang digunakan Hizbullah untuk menyelundupkan senjata ke Lebanon, yang menurut Israel melanggar perjanjian gencatan senjata.

Baca Juga

Eskalasi terbaru terjadi setelah gencatan senjata yang rentan disepakati di Lebanon pada 27 November 2024, yang mengakhiri serangan berbulan-bulan antara Israel dan kelompok Hizbullah.

Meskipun ada perjanjian gencatan senjata, Israel telah melakukan hampir 1.000 pelanggaran, pembunuhan dan melukai puluhan orang di Lebanon.

Pada Kamis malam, harian Israel, Israel Hayom, melaporkan bahwa tentara Israel juga melancarkan serangan udara di kota Homs, Suriah.

Setelah penggulingan rezim Bashar al-Assad pada 8 Desember 2024 di Suriah, Israel telah melancarkan puluhan serangan udara yang menargetkan posisi militer Suriah.

Israel juga telah memperluas pendudukannya di Dataran Tinggi Golan dengan merebut zona penyangga demiliterisasi dan Gunung Hermon, yang melanggar perjanjian pelepasan dengan Suriah pada 1974 dan menuai kecaman dari PBB dan beberapa negara Arab.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement