Ahad 23 Feb 2025 11:30 WIB

Rano Karno Minta Seluruh Alat Berat Pengendali Banjir Dipasang Pelacak

Pemerintah terus bergerak antisipasi terjadinya banjir.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno (kedua kanan) meninjau pengerukan lumpur Kali Krukut di kawasan Cilandak Timur, Jakarta, Jumat (21/2/2025). Di hari pertama kerja pascapelantikan, Wakil Gubenur DKI Jakarta Rano Karno langsung melakukan tinjauan pengerukan lumpur di Kali Krukut Jakarta Selatan dan Kali Mookeervart di Jakarta Barat. Pengerukan lumpur merupakan salah satu program prioritas Pramono-Rano di 100 hari kerja mengingat, banjir merupakan salah satu persoalan di Jakarta yang tak kunjung selesai.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno (kedua kanan) meninjau pengerukan lumpur Kali Krukut di kawasan Cilandak Timur, Jakarta, Jumat (21/2/2025). Di hari pertama kerja pascapelantikan, Wakil Gubenur DKI Jakarta Rano Karno langsung melakukan tinjauan pengerukan lumpur di Kali Krukut Jakarta Selatan dan Kali Mookeervart di Jakarta Barat. Pengerukan lumpur merupakan salah satu program prioritas Pramono-Rano di 100 hari kerja mengingat, banjir merupakan salah satu persoalan di Jakarta yang tak kunjung selesai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno meminta seluruh alat berat untuk pengendalian banjir di Jakarta dipasang perangkat pelacak (tracking). Tujuannya agar keberadaannya dapat diketahui sehingga penanganan banjir bisa lebih optimal.

"Saya minta kepala Plt SDA semua alat haru pakai tracking dan online ke kantor saya agar semua bisa terpantau," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno usai apel "Siap Siaga Jakarta", Ahad (23/2/2025).

Baca Juga

Rano yang akrab disapa Bang Doel meminta seluruh jajaran Dinas Sumber Daya Air agar terus menguatkan perannya untuk memastikan alat berat, dump truck, pompa mobile, dan pompa portabel berfungsi dengan baik. Begitu juga dengan peralatan pendukung lainnya dapat beroperasi dengan baik untuk mempercepat proses normalisasi aliran air di berbagai lokasi rawan banjir.

Menurut dia pemerintah harus bergerak dalam mengantisipasi terjadinya banjir dengan cara mengangkut sedimen yang ada di 13 aliran sungai, waduk dan bendungan yang ada di Jakarta. "Itu dilema di Jakarta, semua harus dilakukan setiap harinya," kata dia.

Ia mengatakan dalam apel "Siap Siaga Jakarta" terdata 122 unit alat berat yang akan digunakan untuk pengerukan dan 84 unit untuk pengerjaan fisik dalam penanganan banjir. "Jadi kita semua harus bergerak, kita punya alat punya sendiri dan tenaga punya sendiri jadi kita kerjakan sendiri mengangkut sedimen ini," kata dia.

Ia mengatakan program pengerukan ini dilakukan dari hari ini sampai dengan Agustus 2025 dan artinya saat bulan puasa seluruh petugas tetap bekerja mengeruk sedimen. "Pengerukan sedimentasi ini harus dilakukan setiap hari dan kami terus bergerak," kata dia.

Dia mengimbau petugas yang bekerja melakukan pengerukan sedimen agar tetap melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan cermat dan pastikan tidak ada penyumbatan yang menghalangi aliran air. Selain itu selalu melakukan koordinasi dengan instansi terkait Seperti Dinas Sumber Daya Air, BPBD, Satpol PP agar pengerukan berjalan efektif dan efisien serta menjaga keselamatan kerja dengan memenuhi standar operasional dan protokol kesehatan keselamatan.

"Bekerja sesuai dengan standar operasi prosedur (SOP) dan arahan pimpinan karena tugas yang saudara-saudara emban sangat mulia untuk melindungi warga Jakarta dari risiko banjir," pesan Bang Doel.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement