Ahad 23 Feb 2025 12:13 WIB

Lebanon Siapkan Pemakaman Bersejarah untuk Pemimpin Hizbullah

Warga dari seluruh Lebanon telah menuju Beirut untuk ikuti pemakaman.

Pekerja sedang menata kursi di Stadion City Sportive Beirut sebagai persiapan prosesi pemakaman para pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah dan Sayyed Hashem Safieddine, di Beirut, Lebanon, Sabtu, 22 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Pekerja sedang menata kursi di Stadion City Sportive Beirut sebagai persiapan prosesi pemakaman para pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah dan Sayyed Hashem Safieddine, di Beirut, Lebanon, Sabtu, 22 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Ibu kota Lebanon sedang mempersiapkan pemakaman para pemimpin perlawanan, Sayyed Hassan Nasrallah dan wakilnya Sayyed Hashim Safieddine. Pemakaman digelar hampir lima bulan setelah mereka dibunuh dalam serangan udara Israel yang terpisah di Beirut.

IRNA melaporkan pada Sabtu (22/2/2025), warga dari seluruh Lebanon, terutama dari wilayah selatan, telah menuju Beirut untuk mengikuti pemakaman dua pemimpin tersebut. Pemakaman dilakukan di Deir Qanun Al-Nahr, sebuah kota di Lebanon selatan, pada Ahad (23/2/2025).

Baca Juga

Jalan-jalan di Beirut telah dihiasi dengan gambar Nasrallah dan Safieddine, serta ikon anti-teror Iran, Letnan Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh Amerika Serikat pada Januari 2020. Menurut laporan media Lebanon, lebih dari 5.000 pejuang Hizbullah akan berpartisipasi dalam upacara pemakaman para pemimpin mereka yang terbunuh.

Sebelumnya, seorang pejabat Hizbullah mengatakan delegasi dari 79 negara diperkirakan akan menghadiri pemakaman tersebut. Delegasi tingkat tinggi dari Iran, termasuk Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi dan Ketua Parlemen Mohammad Baqer Qalibaf, juga akan melakukan perjalanan ke Beirut pada Ahad untuk menghadiri upacara peringatan tersebut.

Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah yang telah lama menjabat, dibunuh dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada 28 September 2023. Serangan yang merupakan bagian dari serangan besar-besaran Israel terhadap posisi Hizbullah, dilakukan menggunakan bom penghancur bunker yang dipasok Amerika Serikat.

Serangan tersebut menghancurkan sejumlah bangunan dan membunuh sejumlah komandan Hizbullah, termasuk Nasrallah serta Jenderal Iran Abbas Nilforoushan. Kepala Otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, memerintahkan pembunuhan pemimpin Hizbullah tersebut dari markas besar PBB di New York.

Hizbullah secara resmi mengumumkan kesyahidan pemimpinnya beberapa minggu kemudian, karena pencarian dan identifikasi jenazahnya tertunda akibat tingkat kerusakan yang parah serta terus berlangsungnya pengeboman Israel di daerah tersebut. Safieddine, wakil Nasrallah sekaligus mantan Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, tewas pada Oktober dalam serangan udara Israel di Beirut. Ia telah ditunjuk untuk menggantikan Nasrallah sebelum akhirnya juga dibunuh.

sumber : Antara/IRNA-OANA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement