Ahad 23 Feb 2025 19:57 WIB

Ekonom: Kelola Danantara Sesuai ESG Agar Tarik Investor Asing

Pemerintah harus memastikan Danantara dikelola secara profesional bebas intervensi.

Pengelolaan Danantara harus sesuai dengan standard Environmental, Social, and Governance (ESG) agar menarik bagi investasi asing. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Pengelolaan Danantara harus sesuai dengan standard Environmental, Social, and Governance (ESG) agar menarik bagi investasi asing. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M Rizal Taufikurahman menyatakan pengelolaan Danantara harus sesuai dengan standard Environmental, Social, and Governance (ESG) agar menarik bagi investasi asing.

“Untuk menarik investor luar negeri, pemerintah harus memastikan Danantara dikelola secara profesional, bebas dari intervensi politik, dan menerapkan standard tata kelola berbasis ESG,” ujar M Rizal Taufikurahman dari Jakarta, Ahad (23/2/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan bahwa pemerintah juga perlu menjamin regulasi yang transparan, stabilitas kebijakan, dan kepastian hukum dalam berinvestasi pada lembaga tersebut. “Tanpa fondasi ini, investor global akan ragu menanamkan modalnya (di Danantara),” katanya.

Selain itu, ia menuturkan bahwa pemberian insentif fiskal yang kompetitif serta terdapatnya perlindungan terhadap investasi juga krusial agar Danantara mampu bersaing dengan lembaga pengelola dana investasi dan kekayaan negara atau sovereign wealth fund lain di kawasan. “Jika sistem pengamanan investasi lemah, Danantara hanya akan menjadi entitas administratif tanpa daya tarik strategis bagi investor global,” ucap Rizal.

Ia menuturkan, jika Danantara mampu menunjukkan komitmennya dalam menarik investasi, memperkuat efisiensi operasional Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta mendorong profitabilitas, maka kepercayaan investor akan meningkat dan pelaku pasar akan merespons positif.

Namun, jika pengelolaan Danantara hanya memperpanjang birokrasi terkait investasi tanpa nilai tambah ekonomi yang konkret, para pelaku pasar justru akan meragukan efektivitas lembaga tersebut sehingga berdampak terhadap penurunan valuasi aset BUMN dan pertumbuhan investasi menjadi stagnan.

“Tentunya hal ini akan berdampak pada kinerja pertumbuhan ekonomi yang rendah,” kata Rizal.

Presiden Prabowo Subianto rencananya akan meluncurkan Danantara secara resmi pada Senin (24/2) mendatang. Presiden Prabowo menuturkan bahwa “Daya” berarti energi atau kekuatan, sementara “Anagata” berarti masa depan, sehingga “Daya Anagata Nusantara” berarti "energi atau kekuatan untuk Tanah Air atau Nusantara di masa mendatang".

“Jadi, artinya Danantara ini kekuatan ekonomi, dana investasi yang merupakan energi, kekuatan masa depan Indonesia. Kekayaan negara dikelola, dihemat untuk anak dan cucu kita," kata Presiden Prabowo pada Senin (17/2/2025) lalu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement