REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peziarah memadati Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, saat hari libur terakhir menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.
"Hari ini merupakan hari terakhir libur dan kami manfaatkan untuk ziarah," kata warga Sunter Agung, Hendro Taruna Wijaya di Jakarta, Ahad (23/2/2025).
Ia mengungkapkan tradisi ziarah atau "nyekar" memang rutin dilakukan setiap tahun oleh keluarga besarnya. Tradisi "nyekar" ini dilakukan menjelang bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya. "Ada dua hal yang dapat saya maknai dari tradisi 'nyekar' ini," kata dia.
Pertama, dengan ziarah ini dirinya menjadi ingat akan kematian sehingga harus mempersiapkan diri untuk hidup lebih baik sebelum hari akhir. Kedua, menjadi ajang silaturahim dengan keluarga yang tinggal di tempat berjauhan. Ia mencontohkan hari ini seluruh keluarga besar dirinya datang ke TPU Semper untuk berziarah.
"Di sini banyak keluarga saya dikubur, ada nenek, kakak saya serta juga keponakan," kata dia.
Ia mengatakan, hari ini keluarganya berkumpul di sini dan merajut tali silaturahim di saat ziarah ini. "Jadi di sini bisa bertemu dan melepas rindu baik dengan keluarga yang masih hidup dan yang telah berpulang," kata dia.
Sedangkan warga Kedaung Kali Angke, Maryono mengaku memanfaatkan momentum libur terakhir menjelang masuknya bulan suci Ramadhan sebagai waktu yang tepat untuk ziarah.
"Saya baru bisa 'nyekar' hari ini di sela-sela kesibukan harian," kata dia.
Menurut dia, tradisi "nyekar" memang dilakukan dirinya beserta keluarga setiap tahunnya untuk melepas rindu dengan keluarga yang dulunya hidup bersama dan kini telah berpulang.
"Jelang masuk Ramadhan kami ingin menyucikan diri dengan memperkuat silaturahmi dan menyambut bulan penuh pengampunan," kata dia.