Senin 24 Feb 2025 12:37 WIB

Perbasi Sanksi Siswa SMP Mardie Waluyo yang Pukul Siswa SMP 1 Bogor di Turnamen Basket

Pelaku dilarang bermain di seluruh turnamen daerah Indonesia selama dua tahun.

Ketua Umum DPP Perbasi Budi Djiwandono (kedua kanan) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Ahad (23/2/2025) saat mengumumkan hukuman untuk siswa pelaku pemukulan dalam turnamen basket antar-SMP di Bogor yang terjadi pekan lalu.
Foto: REPUBLIKA/Israr Itah
Ketua Umum DPP Perbasi Budi Djiwandono (kedua kanan) di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Ahad (23/2/2025) saat mengumumkan hukuman untuk siswa pelaku pemukulan dalam turnamen basket antar-SMP di Bogor yang terjadi pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- DPP Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) menindak tegas pelaku pemukulan dalam kompetisi bola basket tingkat SMP di Bogor, Jawa Barat. Perbasi memberikan sanksi kepada pelaku dengan larangan bermain dalam turnamen di seluruh daerah Indonesia selama dua tahun.

"Setelah kami dalami seluruh rangkaian kejadian, berdasarkan pemeriksaan menyeluruh, kami memutuskan memberikan sanksi kepada RCS dari SMP Mardie Waluyo Cibinong, yaitu larangan bermain basket selama dua tahun dalam pertandingan di seluruh Indonesia," kata Ketua Umum Perbasi Budisatrio Djiwandono di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (23/2/2025).

Kasus pemukulan seorang pemain basket tingkat SMP kepada tim lawan beredar di media sosial. Dalam rekaman video yang tersebar di jagat maya, tampak seorang pemain basket junior dengan sengaja menyakiti lawannya beberapa kali dengan menyikut, menyapu kaki lawan sampai terjatuh, dan memukul kepala.

RCS yang merupakan siswa kelas delapan dan baru berumur 14 tahun itu, melakukan hal tersebut dalam pertandingan kompetisi SDH Basketball Cup 2025 di Bogor. Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Perbasi, kata Budi, tim wasit dan pengawas pertandingan telah memberikan pelanggaran kepada pemain tersebut yang berujung dikeluarkannya dari laga. Hanya saja, sanksi dari wasit tersebut tidak tertangkap kamera. 

Karena tindakan itu, Perbasi menilai ofisial pertandingan telah menjalankan tugasnya dengan baik di lapangan. Terbukti setelah dikeluarkannya RCS, pertandingan berjalan normal dan lancar. 

photo
Aksi pemukulan siswa SMP Mardi Waluya Cibonong berinisial RC ke kepala siswa SMPN 1 Bogor berinisial S dalam sebuah pertandingan basket. - (Tangkapan layar)

Budi menegaskan sanksi yang diberikan Perbasi kepada RCS bertujuan untuk mendidik pebasket siswa SMP tersebut untuk bersikap sportif dan memiliki karakter dalam berolahraga. "Kami harap ini jadi pembelajaran bagi semua. Semoga RCS bisa belajar dari insiden ini. Sekali lagi tidak ada ruang untuk kekerasan di olahraga basket. Tidak ada ruang untuk bullying, kalau mau sikut-sikutan tonjok-tonjokan silakan olahraganya bukan basket, ada MMA," kata Budi.

Perbasi, kata Budi, akan berusaha membuat kompetisi olahraga yang aman dan nyaman bagi setiap insan bola basket, baik itu pemain basket putra dan putri, wasit, bahkan suporter. Insiden ini, kata Budi, akan jadi perbaikan tata kelola pertandingan bola basket di Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement