REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Katori, seorang warga Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, telah meninggalkan kampung halamannya untuk pergi menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Tak seperti calon jamaah haji pada umumnya, ia nekat berangkat dengan mengendarai sepeda ontelnya.
Pria yang juga seorang ustadz di kampungnya itu berangkat dengan dilepas oleh warga sekampung. Bahkan, sekelompok marching band juga turut memeriahkan keberangkatannya pada Kamis (20/2/2025) lalu.
Kini, kabar terbaru menyebutkan bahwa Katori sudah tiba di Bekasi Utara pada Ahad (23/2/2025) sore. Di sana, ia bertemu dengan seorang warga yang rela membantunya dalam pembuatan visa demi bisa pergi ke Mekkah. Video pertemuan antara Katori dan orang yang membantunya itu banyak beredar di media sosial.
“Untuk sementara keberangkatan Ustaz Katori saya tahan dulu karena ada dokumen-dokumen yang kurang, terutama di visa,” ujar warga yang membantu Ustaz Katori, seperti dikutip Republika, Senin (24/2/2025).
Hari ini, Katori akan diantar untuk mendatangi kedutaan Arab Saudi di Jakarta untuk keperluan pembuatan visa tersebut. Setelah visa jadi, Katori selanjutnya akan dipesankan tiket kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Batam.
Ia juga meminta doa dari semua warga, terutama di Desa Segeran untuk mendoakan Katori agar selamat sampai tujuan. Sebelumnya, Camat Juntinyuat, Rusyad Nurdin mengungkapkan, pihaknya akan terus memonitor kondisi Katori selama dalam perjalanan menuju Tanah Suci. Untuk itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak keluarga.
“Kami minta ke keluarganya untuk terus memantau kondisi dan keberadaan Pak Katori, dan menginfokan kepada kami,” katanya.
Rusyad mengatakan, tidak bisa melarang keinginan Ustaz Katori untuk berhaji dengan naik sepeda. Namun, dia menyampaikan ada hal yang harus diperhatikan dengan matang. Seperti misalnya, menyangkut kondisi kesehatan dari Ustaz Satori. Pasalnya, perjaanan Indonesia – Arab Saudi membutuhkan fisik yang prima, apalagi ditempuh hanya dengan sepeda.
Selain itu, yang menyangkut kelengkapan surat-surat administrasi. Ia menyatakan, surat/dokumen sangat penting dalam sebuah perjalanan, apalagi lintas negara. “Rupanya nawaitu-nya sudah kuat (untuk berangkat haji naik sepeda). Kalau secara normatif kami gak bisa melarang keinginannya. Secara pemerintahan saya hanya mengingatkan beberapa hal itu,” katanya.