Senin 24 Feb 2025 19:01 WIB

Kuburkan 2 Pahlawan Hizbullah, Naim Qassem: Kami Ingin Berhenti, tapi Israel Ngotot Perang

Hizbullah bersumpah akan terus berjuang melawan Israel.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Warga Lebanon dan Palestina memegang potret pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.
Foto: AP Photo/Mohammed Zaatari
Warga Lebanon dan Palestina memegang potret pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyampaikan pesan yang kuat dalam pidatonya di pemakaman dua mantan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Hashem Safieddine di Beirut pada Ahad (23/2)

Acara yang berlangsung di Camille Chamoun Sports City ini dihadiri oleh kerumunan besar pelayat yang datang dari berbagai penjuru Lebanon untuk menghormati kedua tokoh yang terbunuh dalam serangan udara Israel pada akhir tahun 2024.

Baca Juga

Dalam pidatonya, Qassem menegaskan kembali komitmen Hizbullah terhadap perlawanan, menyatakan bahwa kelompok itu tetap “kuat dalam jumlah dan peralatan” dan bahwa “kemenangan yang tak terelakkan akan segera tiba.”

Ia juga memperingatkan Israel bahwa mereka harus mundur dari wilayah-wilayah yang masih didudukinya, dan menekankan bahwa para pejuang Hizbullah tidak tergoyahkan meskipun ada kehadiran militer Israel di Libanon selatan, dikutip dari Palestine Chronicle, Senin (24/2).

Menanggapi masalah perjanjian gencatan senjata antara Lebanon dan Israel, Qassem menolak klaim Israel bahwa mereka hanya melanggar ketentuan perjanjian.

Dia dengan tegas menggambarkan kehadiran militer Israel di selatan sebagai penjajahan dan bukan hanya pelanggaran gencatan senjata, yang telah disetujui oleh Hizbullah pada November 2024, di bawah mediasi Amerika.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement