Senin 24 Feb 2025 19:16 WIB

MBG Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Makanan Bisa Siswa Bawa Pulang

Bagi siswa yang berpuasa, makanan tersebut dapat dikonsumsi saat berbuka.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Para siswa menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG). Program MBG tetap berjalan selama Ramadhan. Bagi siswa yang berpuasa, makanan bisa dibawa pulang.
Foto: Republika/Prayogi
Para siswa menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG). Program MBG tetap berjalan selama Ramadhan. Bagi siswa yang berpuasa, makanan bisa dibawa pulang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang bulan suci Ramadhan, pemerintah memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap berjalan dengan penyesuaian mekanisme agar tetap efektif dan sesuai dengan kondisi bulan puasa. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan program MBG selama Ramadhan tetap berjalan, dengan mengubah mekanisme agar makanan bisa dibawa pulang ke rumah oleh para siswa.

"Untuk Ramadhan tetap dilaksanakan. Jadi kalau sekolah masuk maka program MBG tetap dilaksanakan. Tetapi mekanismenya berbeda seperti hari biasa, di mana kami akan berikan makan bergizi itu untuk dibawa pulang," ujar Kepala BGN Dadan Hindayana saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Baca Juga

Dadan mengatakan bagi siswa yang berpuasa, makanan tersebut dapat dikonsumsi saat berbuka, sementara yang tidak berpuasa dapat memakannya di sekolah secara sembunyi atau di rumah. Dia menjelaskan makanan yang disediakan akan dirancang agar tahan lama dan tidak mudah basi. Beberapa contohnya antara lain susu, telur rebus, kurma, kue kering fortifikasi, buah, serta sesekali bubur kacang hijau atau kolak, dengan tetap memperhatikan komposisi gizi.

"Yang jelas sumber komposisi gizinya tetap, dimana di situ ada protein, karbohidrat, dan ada serat," ujar Dadan.

Terkait kemasannya Dadan mengatakan pihaknya telah melakukan inovasi. Dadan mengatakan program MBG akan berlangsung hingga menjelang Idul Fitri. Dia menegaskan mekanisme ini berlaku untuk semua siswa, termasuk yang non-Muslim.

Dadan menyebut terdapat usulan agar daerah dengan mayoritas non-Muslim tetap menyediakan makanan seperti biasa selama Ramadhan. Namun pihaknya memutuskan untuk memberikan perlakuan yang sama dengan daerah-daerah lainnya.

"Nanti kita akan evaluasi setelah berjalan satu pekan begitu, apakah di daerah yang non-Muslim sama seperti yang pada umumnya atau diberikan perlakuan khusus," ujarnya.

Dadan berharap makanan yang disediakan oleh BGN dapat menjadi contoh bagi orang tua dalam menyajikan makanan sehat di rumah, terutama selama bulan Ramadhan. Hal ini dinilai penting untuk mengurangi kebiasaan menyuguhkan makanan manis dan berminyak yang kurang baik bagi kesehatan anak.

"Kita memberikan makanan yang segar setiap hari mengurangi kandungan gula yang terlalu berlebihan, dan menyajikan makanan-makanan yang sehat seperti itu. Mudah-mudahan bentuk makanan yang diberikan oleh BGN bisa dicontoh di rumah masing-masing," ujar Dadan Hindayana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement