REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, yang juga Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ikut hadir saat Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Danantara, Senin (24/2/2025). Tak hanya SBY, Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi juga hadir dalam peluncuran tersebut.
Belum diketahui secara pasti posisi SBY dan Jokowi dalam lembaga baru tersebut. Namun, dalam pidatonya saat pembukaan Kongres ke-VI Partai Demokrat di Ritz-Carlton, Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan, SBY mengajak seluruh kader partai berlambang bintang mercy itu untuk mengawasi jalannya Danantara.
"Kita juga perlu memastikan dalam konteks pengawalan tadi, agar semua agenda pemerintah, termasuk keberadaan Danantara yang hari ini telah diluncurkan Presiden, kita kawal," kata dia saat dalam pidatonya, Senin sore.
Ia juga meminta kader Partai Demokrat memastikan agar keberadaan Danantara itu benar-benar untuk kepentingan rakyat. Bukan untuk kepentingan sebagian rakyat. "Kita pastikan semua benar-benar untuk kepentingan rakyat. For the people, kepentingan seluruh rakyat, bukan kepentingan sebagian rakyat," kata dia.
Menurut dia, hal itu merupakan bagian dari etika yang harus dijunjung seluruh kader Partai Demokrat. Apalagi, saat ini Partai Demokrat merupakan bagian dari pemerintahan Prabowo Subianto. "Ini etika yang harus kita junjung tinggi bagi Partai Demokrat, sebagai bagian dalam pemerintahan Presiden Prabowo," kata dia.
Diketahui, Presiden Prabowo didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka, bersama Jokowi, SBY, Wapres ke-13 Maruf Amin, Wapres ke-12 Jusuf Kalla, Wapres ke-11 Boediono, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani, meluncurkan secara simbolis badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin pagi.
Danantara resmi diluncurkan sebagai dana kekayaan Negara atau sovereign wealth fund Indonesia yang akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan, Danantara harus dapat diaudit setiap saat oleh siapa pun. Hal itu ditekankannya saat peluncuran Danantara di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025). Prabowo mengatakan, Danantara harus dikelola dengan sebaik-baiknya dan dengan sangat hati-hati, serta transparan. Pasalnya, Danantara didirikan untuk generasi penerus Indonesia.
"Danantara Indonesia adalah untuk anak dan cucu kita. Danantara Indonesia untuk itu harus dikelola sebaik-baiknya dengan sangat hati-hati, dengan sangat transparan, dengan saling mengawasi," kata Prabowo. Dia mengajak siapa pun, termasuk ormas keagamaan untuk ikut mengawasi pelaksanaan Danantara. "Harus bisa diaudit setiap saat oleh siapa pun, karena ini sekali lagi adalah milik anak dan cucu kita, milik generasi penerus bangsa Indonesia," ujar Prabowo.
