Selasa 25 Feb 2025 15:29 WIB

Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Puasa memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan untuk 'beristirahat'.

Rep: Mgrol156/ Red: Qommarria Rostanti
Puasa (ilustrasi). Berpuasa secara teratur selama bulan suci dapat membantu meningkatkan metabolisme, mengontrol kadar gula darah, serta mendukung proses detoksifikasi alami tubuh.
Foto: Republika/mgrol 101, mardiah
Puasa (ilustrasi). Berpuasa secara teratur selama bulan suci dapat membantu meningkatkan metabolisme, mengontrol kadar gula darah, serta mendukung proses detoksifikasi alami tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa pada bulan Ramadhan dinilai tidak hanya memiliki makna spiritual mendalam, tetapi juga memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan tubuh. Menurut para dokter, berpuasa secara teratur selama bulan suci dapat membantu meningkatkan metabolisme, mengontrol kadar gula darah, serta mendukung proses detoksifikasi alami tubuh.

Selain itu, pola makan yang lebih teratur selama Ramadhan turut berkontribusi pada peningkatan kesehatan secara keseluruhan. Selama Ramadhan, umat Islam menjalankan puasa dengan menahan diri dari makan dan minum sejak terbit fajar hingga matahari terbenam setiap hari.

Baca Juga

Dalam ajaran Islam, puasa merupakan bentuk ibadah yang bertujuan untuk memperkuat spiritualitas serta mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain itu, puasa juga menjadi latihan dalam mengendalikan diri sekaligus menumbuhkan empati terhadap mereka yang kurang beruntung.

Saat matahari terbenam, berbuka puasa menjadi momen penuh rasa syukur, refleksi, dan kebersamaan. Disiplin dalam berpuasa tidak hanya berperan sebagai sarana penyucian jiwa dan memperdalam hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga memberikan dampak signifikan bagi kesehatan tubuh.

Para pakar di bidang gastroenterologi, kardiologi, dan endokrinologi menyatakan bahwa puasa selama Ramadhan dapat memberikan manfaat positif bagi kesehatan fisik. Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan sistem pencernaan, mempercepat metabolisme, serta mendukung penurunan berat badan. Selain itu, puasa juga memungkinkan tubuh untuk menjalani proses detoksifikasi dan regenerasi, yang pada akhirnya meningkatkan energi dan vitalitas.

Menurut ahli gastroenterologi, puasa memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan untuk beristirahat dari aktivitas pemrosesan makanan yang terus-menerus. Hal ini memungkinkan organ pencernaan untuk pulih dan menyeimbangkan fungsinya secara lebih optimal.

“Ide utamanya adalah memberi waktu istirahat pada sistem gastrointestinal kita agar bakteri normal dan sehat yang melapisi lambung dan usus dapat berkembang biak dan membuang bakteri jahat yang menyebabkan kembung, nyeri, refluks asam, dan lain-lain,” kata kepala unit gastroenterologi dan endoskopi di International Medical Center (IMC) di Jeddah,dr Adeeb El-Ghalayini, seperti dikutip dari Arab News.

Dalam tradisi Islam, berbuka puasa dengan kurma memiliki nilai spiritual yang tinggi dan merupakan kebiasaan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kurma merupakan sumber nutrisi yang kaya, mengandung karbohidrat, serat, gula alami, magnesium, dan kalium. Mengonsumsi kurma dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah, sementara kandungan karbohidratnya yang tinggi membantu menjaga rasa kenyang lebih lama.

Manfaat puasa bagi kesehatan jantung

Para ahli jantung juga menemukan bahwa puasa dapat memberikan manfaat bagi kesehatan kardiovaskular. “Puasa memiliki beberapa dampak positif terhadap faktor risiko kardiovaskular, seperti mengurangi tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mendorong penurunan berat badan, yang akan menyebabkan penurunan kejadian jantung di masa mendatang seperti serangan jantung atau stroke,” kata konsultan kardiologi intervensional di IMC Jeddah, dr Seraj Abualnaja. Namun, Abualnaja menekankan bahwa individu dengan masalah kardiovaskular harus berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa untuk menilai status kesehatan mereka dan mendapatkan rekomendasi yang sesuai.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement