Selasa 25 Feb 2025 16:30 WIB

Hipmi: Danantara Jadi Mesin Baru Penggerak Ekonomi

UMKM diharapkan mendapat efek berganda dari kehadiran Danantara.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Akbar Himawan Buchari
Foto: Dok Republika
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Akbar Himawan Buchari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Akbar Himawan Buchari menyebut Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai mesin baru penggerak ekonomi. Akbar mengatakan, dari segi kelembagaan, Danantara akan menjadi badan pengelola investasi terkuat dan terbesar di Asia Tenggara bahkan dunia dengan pengelolaan aset mencapai ribuan triliun.

"Uang sebanyak 900 miliar dolar AS atau hampir 15 belas triliun akan dikelola Danantara. Tentu, ini akan menjadi mesin baru penggerak ekonomi," ujar Akbar dalam siaran keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Baca Juga

Selain akan mengelola aset BUMN, Akbar menyampaikan, Danantara juga akan mengelola Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) yang merupakan sovereign wealth fund (SWF) bentukan Presiden ke-7 Joko Widodo. Menurut Akbar, Danantara tidak sekadar bisnis, tetapi juga menjadi instrumen pembangunan nasional, sebagai bagian dari pengoptimalan kekayaan negara. 

"Pembentukan Danantara tidak hanya menjadi pengelola investasi yang sekadar meraup keuntungan. Ternyata, Pak Prabowo juga menanamkan jiwa nasionalisme di tubuh Danantara untuk kemajuan Indonesia," ucap Akbar.

Akbar optimistis Danantara mampu menjadi mesin baru penggerak ekonomi nasional. Akbar menilai Danantara diisi orang-orang profesional seperti Rosan Roeslani yang dibantu Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria.

Akbar menyampaikan struktur organisasi Danantara juga dibuat berlapis, mulai dari dewan pengawas, dewan penasihat, hingga komite pengawas. Bahkan, sambung Akbar, Prabowo berpesan agar Danantara harus bisa diaudit setiap saat oleh siapa pun.

"Selain diisi oleh orang-orang profesional yang banyak makan asam garam, Danantara juga memiliki tingkat pengawasan yang tinggi. Jadi jangan khawatir soal pengelolaannya," sambung Akbar.

Akbar juga berharap sektor UMKM mendapat efek berganda dari kehadiran Danantara. Hal ini bertujuan memperkuat ekonomi Indonesia, baik dari sisi makro maupun mikro ekonominya.

"Dengan begitu pertumbuhan ekonomi delalan persen bisa segera tercapai," kata Akbar. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement