REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (25/2/2025) sore, ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 162,51 poin atau 2,41 persen ke posisi 6.587,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 22,22 poin atau 2,89 persen ke posisi 747,70.
“IHSG dan bursa saham regional Asia melemah setelah pemerintahan Amerika Serikat (AS) melanjutkan tarif pada Kanada dan Meksiko, dan mengintensifkan pembatasan pada investasi China. Ini mendorong terjadi sentimen risk-off menyelimuti pasar keuangan,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Dampak dari kekhawatiran pasar atas penerapan tarif dagang yang akan diberlakukan oleh AS pada bulan depan, karena Presiden AS telah mengumumkan bahwa tarif untuk Kanada dan Meksiko akan mulai berlaku setelah masa penundaan satu bulan berakhir. Pernyataan Trump memupus harapan bahwa kedua negara dapat mencapai kesepakatan dengan pemerintahannya untuk menunda tarif lebih lanjut.
Dengan demikian, pasar mempertimbangkan risiko inflasi, yang tentunya akan mempengaruhi kebijakan moneter The Fed dan tidak tertutup kemungkinan akan mendorong sikap agresif The Fed terkait dengan suku bunga acuannya.
Kemudian, sentimen lainnya yaitu Presiden Donald Trump memerintahkan pemerintahannya untuk membatasi investasi China dalam teknologi dan sektor strategis lainnya di AS. Trump juga memerintahkan audit perusahaan asing yang terdaftar di bursa saham AS, termasuk peninjauan struktur kepemilikan mereka.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sebelas atau sektor melemah yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus sebesar 3,28 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non-primer dan sektor industri yang masing-masing turun sebesar 3,26 persen dan 2,65 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu INAI, AREA, BTEK, ANDI dan KREN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni DWGL, MTFN, TAXI, JARR, dan MORA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.239.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,75 miliar lembar saham senilai Rp11,17 triliun. Sebanyak 135 saham naik 512 saham menurun, dan 308 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 539,15 poin atau 1,39 persen ke 38.327,79, indeks Shanghai melemah 26,99 poin atau 0,80 persen ke 3.346,04, indeks Kuala Lumpur melemah 16,22 persen atau 1,02 poin ke posisi 1,568,03, dan indeks Straits Times melemah 11,88 poin atau 0,30 persen ke 3.346,04.