REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sekretaris Daerah Jawa Tengah (Jateng) Sumarno mengatakan, upaya perbaikan jalan di Jateng menjelang arus mudik Lebaran menjadi prioritas. Meski anggaran terbatas, perbaikan jalan-jalan rusak bakal tetap dioptimalkan.
Sumarno mengatakan, dia telah meminta Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng untuk fokus pada perbaikan jalan-jalan provinsi. "Karena jalan yang di Jawa Tengah ada yang kewenangan provinsi, ada kewenangan pemerintah pusat, dan kewenangan pemerintah kabupaten/kota. Tapi kami yang utama adalah yang kewenangan provinsi yang itu bisa langsung ditangani sehingga kondisi jalan Jawa Tengah yang mantap bisa dikembalikan lagi karena kemarin agak babak belur akibat hujan dan rob," ucapnya, Selasa (25/2/2025).
Untuk anggaran perbaikan jalan, Sumarno meminta Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng mengoptimalkan dulu yang sudah dianggarkan APBD. "Masalah anggaran, kami minta untuk bisa dioptimalkan dulu untuk penanganan mendesak di Lebaran ini. Nanti kalau ada kebutuhan-kebutuhan, kita akan sesuaikan di (APBD) berikutnya. Karena kita sudah ada surat edaran Mendagri untuk bisa perubahan lebih awal," katanya.
Dia menambahkan, dalam proses perbaikan jalan, Pemprov Jateng juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum. "Karena jalan di Jawa Tengah ini yang berat di jalur Pantura, jalan-jalan nasional juga cukup berat rusaknya, ini penanganannya kok agak lamban, jadi kami minta untuk koordinasi nanti apakah kita perlu ada surat dari gubernur untuk minta percepatan penanganan kerusakan jalan nasional," ucap Sumarno.
Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Jawa Tengah, Heribertus Slamet Widodo, memperkirakan hampir 18 juta orang akan melintas dan memasuki Jateng pada momen arus mudik Lebaran 2025. "Dari analisa kami, jumlah pemudik pada 2025 naik 4,58 persen dari 2024. Dari 16,86 juta orang (2024) menjadi 17,9 juta orang (2025) akan masuk ke Jawa Tengah. Itu perkiraan kami," ujarnya saat menghadiri Rapat Persiapan Menghadapi Ramadan dan Lebaran 2025, di Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Senin (24/2/2025). Dia menyebut data jumlah pemudik dan tren moda transportasi yang digunakan pada 2024 lalu akan dijadikan sebagai gambaran dalam persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2025.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng Hanung Triyono mengungkapkan, pihaknya akan mengejar target perbaikan jalan rusak di provinsi tersebut rampung pada H -15 Lebaran. Dia menyebut, saat ini upaya pemeliharaan dan perbaikan jalan provinsi sepenuhnya ditanggung APBD Jateng.
Hanung mengungkapkan, upaya pemeliharaan dan perbaikan jalan rusak Provinsi Jateng, yang panjangnya secara akumulatif diperkirakan mencapai 208 kilometer, sudah dimulai sejak Januari lalu. "Kita targetkan bahwa nanti H -15 akan kita selesaikan itu," katanya ketika dihubungi Republika, Senin (24/2/2025).
Karena harus rampung dua pekan sebelum Lebaran seperti arahan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Hanung menyampaikan, proses perbaikan akan lebih fokus pada tambal lubang. "Jalan yang masih rusak kita buat fungsional karena memang kita tidak ada kegiatan terkontrak. Jadi semuanya kita lakukan perbaikan dengan tambal lubang. Mungkin fungsional itu pekerjaan yang belum permanen, tapi tetap bisa dilalui," ucapnya.
Dia menjelaskan, terdapat beberapa ruas jalan provinsi yang menjadi fokus perbaikan Pemprov Jateng. Mereka antara lain Jepara-Keling (Kabupaten Japara), Wiradesa-Kajen (Kabupaten Pekalongan), Bumiayu-Sirampog (Kabupaten Brebes), dan Weleri-Patean (Kabupaten Kendal).
Menurut Hanung, selain memperbaiki jalan rusak sepanjang 200 kilometer, pemeliharaan ruas jalan provinsi lainnya bakal tetap dilakukan. "Jadi bukan hanya 200 kilo(meter), tapi semua ruas, ada 2.440,12 kilometer. Itu semua kita pelihara. Kan kita enggak bisa fokus hanya 200 kilo (meter) saja," kata Hanung.
"Fokus kita pada jalan-jalan yang menjadi alternatif Lebaran. Misalnya, di jalur tengah, yaitu Ungaran, Cangkiran, Boja, sampai ke Pemalang, Randudongkal, ke atas sampai ke Bantarsari, Brebes," tambah Hanung.
Saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jateng pada Jumat (21/2/2025) lalu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyoroti kondisi infrastruktur jalan di Jateng. Dia mengatakan dari total 2.231,96 kilometer jalan provinsi, sekitar 208,16 km atau 8,56 persen di antaranya dalam kondisi rusak. Luthfi menyebut bahwa perbaikan jalan akan menjadi prioritas pemerintahannya. Hal itu karena musim mudik Lebaran 2025 akan segera berlangsung.
"Infrastruktur jalan harus dilakukan (pengerjaan) cepat dalam dua pekan ke depan, agar tidak jadi komplain publik," kata Luthfi usai mengikuti Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jateng pada Jumat pekan lalu.