Selasa 25 Feb 2025 20:24 WIB

Bio Farma akan Produksi Vaksin Polio untuk Dunia

PT Bio Farma, akan menyuplai vaksin polio ke organisasi kesehatan dunia atau WHO.

CEO Arabio Abdulrahman Almutairi mengunjungi Kantor Bio Farma, Kota Bandung, Selasa (25/2/2025).
Foto: Dok Republika
CEO Arabio Abdulrahman Almutairi mengunjungi Kantor Bio Farma, Kota Bandung, Selasa (25/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menjalin kerja sama dalam bidang kesehatan. Melalui perusahaan Bio Farma dan Arabio, kedua belah pihak sepakat memperluas jangkauan distribusi vaksin, khususnya ke wilayah Timur Tengah.

PT Bio Farma, akan menyuplai vaksin polio ke organisasi kesehatan dunia atau WHO. Menurut Dirjen Farmasi & Alkes PT Bio Farma Lucia Rizka, Pemerintah Saudi akan memberikan bantuan pendanaan selama 10 tahun untuk mendukung pemberantasan penyakit polio di dunia. Eradikasi polio akan ditandai dengan penyuplaian vaksin polio produksi Bio Farma.

Baca Juga

“Pemerintah Saudi meluncurkan funding untuk mensupport polio eradication ke WHO dan diharapkan nanti produknya akan disuplai dari Bio Farma,” ujar Lucia kepada wartawan, di sela-sela Kunjungan Arabio ke Kantor Bio Farma, Kota Bandung, Selasa (25/2/2025).

Menurut Lucia, dengan adanya permintaan Arabio, maka Bio Farma akan meningkatkan kapasitas produksi vaksin polio. “Kami mengharapkan Bio Farma meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produksi dari vaksin polio tersebut,” katanya.

Ditempat yang sama, Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan, pihaknya sudah mengekspor vaksin polio ke lebih dari 150 negara melalui UNICEF dan WHO. Tidak hanya polio, beberapa vaksin penyakit lain pun coba diperluas. “Kemungkinan nanti bisa juga untuk perkembangan berikutnya, untuk produk virus sama tifoid,” kata Shadiq.

Kebutuhan vaksin yang tinggi khususnya di negara Timur Tengah, kata dia, siap diakomodir Bio Farma. Selama ini, kerja sama Indonesia dengan Arab Saudi sendiri sudah lama terjalin. Bio Farma pun menyuplai sejumlah vaksin jenis dasar seperti TD, DT, dan DTP.

“Kerja sama ini sudah berlangsung lebih dari 10 tahun. Kerja sama dengan Arabio, kami suplai beberapa produk vaksin dasar seperti TD, DT, dan DTP,” kata Shadiq.

Dengan MoU sekarang, kata dia, pihaknya berharap bisa memperluas kerja sama tersebut. Salah satunya, adalah ingin menjadikan produk Bio Farma itu dikolaborasikan dengan Arabio untuk ditingkat pasar Timur Tengah.

Menurut Shadiq, permintaan vaksin dari Timur Tengah menjadi batu loncatan Bio Farma agar produknya bisa menjangkau pasar global. “Proses ini tidak akan berlangsung dengan sangat cepat, tapi perlu proses. Oleh karena itu, kami berharap perjalanan kerja sama ini akan memperluas pasar kita. Mudah-mudahan produk kita bisa digunakan lebih global lagi,” katanya.

Sementara menurut CEO Arabio Abdulrahman Almutairi, alasan pihaknya menggandeng Bio Farma untuk menyuplai vaksin ke negaranya adalah pengalaman Bio Farma dalam memproduksi antivirus tubuh.

“Kami berada di sini bersama perusahaan Bio Farma ternama. Mereka telah berkecimpung di bidang ini selama lebih dari 130 tahun. Mereka siap berbagi pengetahuan dan keahlian mereka dengan perusahaan Bio Farma. Ini adalah kemitraan penuh antara Arab Saudi dan perusahaan Biofarma,” kata Abdulrahman.

Menurutnya, kedatangannya juga untuk mempelajari proses produksi vaksin milik Bio Farma. Kebutuhan vaksin di negara penghasil minyak bumi ini cukup tinggi, terlebih mereka dikunjungi jemaah haji setiap musimnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement