Rabu 26 Feb 2025 12:34 WIB

Panduan Sehat Ramadhan untuk Penderita Diabetes: Sahur dan Buka Puasa yang Disarankan

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai puasa.

Rep: Mgrol156/ Red: Qommarria Rostanti
Ilustrasi Diabetes.
Foto: republika/mgrol100
Ilustrasi Diabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, akan segera tiba. Bagi umat Islam di seluruh dunia, ini adalah waktu untuk refleksi spiritual, disiplin diri, puasa, dan pengabdian. Namun, bagi penderita diabetes, menjalani ibadah puasa bisa menjadi tantangan tersendiri.

Perubahan pola makan dan waktu makan yang terbatas dapat memengaruhi kadar gula darah, sehingga penting untuk memperhatikan asupan nutrisi dengan lebih cermat. Puasa Ramadhan memiliki banyak manfaat karena memberikan sistem pencernaan waktu istirahat yang sangat dibutuhkan, mencegah gangguan metabolisme, dan mendetoksifikasi tubuh, membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol.

Baca Juga

Namun, penderita diabetes perlu berhati-hati dalam menerapkan perubahan pola makan dan gaya hidup yang diperlukan untuk mencegah lonjakan gula darah dan risiko komplikasi.

Dilansir laman Hindustan Times, dr Apoorva Garg, BeatO Care, menjelaskan kemungkinan komplikasi diabetes yang dapat timbul akibat puasa tanpa makanan dan air selama berjam-jam:

1 Hipoglikemia

Kondisi ini terjadi ketika kadar gula darah turun di bawah kisaran normal akibat puasa. "Kondisi ini dapat terjadi pada penderita diabetes maupun non-diabetes selama puasa karena kurangnya glukosa dalam darah.

2 Ketoasidosis diabetik

Ketika seseorang dengan diabetes tidak dapat memperoleh glukosa dari makanan untuk energi, tubuh mereka mulai memecah lemak sebagai gantinya. Pemecahan lemak ini menghasilkan zat kimia yang disebut keton. Terlalu banyak keton dalam darah dapat membuatnya menjadi asam, yang menyebabkan kondisi berbahaya yang disebut ketoasidosis diabetik.

Panduan makanan sahur dan berbuka untuk penderita diabetes

Sahur

Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang sebelum Imsak agar energi tetap terjaga sepanjang hari. Pilihan yang baik termasuk ikan, ayam, produk susu rendah lemak seperti yoghurt, buah dan sayuran segar, serta sumber karbohidrat kompleks seperti nasi dan roti gandum utuh.

Berbuka puasa

Makanan setelah berbuka puasa sebaiknya mengenyangkan namun tetap ringan agar tidak membuat tubuh terasa berat. Pastikan asupan Anda mencakup karbohidrat, vitamin, mineral, serta serat. Memasak dengan cara memanggang atau memanggang dengan sedikit minyak lebih sehat dibandingkan dengan menggoreng. Selain itu, sebaiknya beri jeda sebelum mengonsumsi makanan manis atau hidangan penutup setelah berbuka puasa.

Tips mengelola diabetes selama Ramadhan

-Periksa kadar gula darah secara teratur.

-Waspadai tanda-tanda hipoglikemia, seperti pusing dan penglihatan kabur.

-Tetap terhidrasi dengan minum 8-10 gelas air putih saat sahur dan berbuka.

-Batasi aktivitas di luar ruangan, terutama saat cuaca panas.

-Jangan makan berlebihan saat berbuka.

-Tetap aktif dengan olahraga ringan.

-Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai puasa.

Dengan mengikuti panduan ini, penderita diabetes diharapkan dapat menjalani ibadah puasa Ramadhan dengan aman dan nyaman, serta menjaga kesehatan mereka tetap optimal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement