REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Harga cabai rawit merah di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjelang bulan Ramadhan 1446 Hijriah melonjak signifikan Rp 85 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram dari sepuluh hari terakhir sebelumnya harganya masih di kisaran Rp 45 ribu per kilogram.
"Selama sepuluh hari terakhir harga cabai rawit merah di tingkat petani masih sekitar Rp 45 ribu per kilogram, namun setiap hari terus naik hingga kemarin harga cabai rawit tingkat petani sudah mencapai Rp 85 ribu per kilogram, mungkin sore hari ini bisa naik lagi," kata salah seorang petani cabai Desa/ Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo Herman Fauzi di Situbondo, Rabu (26/2/2025).
Menurutnya, kenaikan harga cabai rawit merah di pasaran ditengarai karena banyak tanaman cabai rawit yang mati, dan pasokan cabai rawit berkurang sehingga berdampak terhadap kenaikan harga. Sebagai petani cabai, dia mengaku senang dengan kenaikan harga cabai rawit saat ini karena sebelumnya hasil panen tanaman cabai jauh dari harapan.
"Harga cabai rawit kalau kami perkirakan akan terus mengalami kenaikan karena banyak tanaman petani yang rusak dan mengalami busuk buah, ini kan juga musim hujan, dan dimungkinkan juga karena kebutuhan meningkat menjelang Ramadhan," katanya.
Herman Fauzi menambahkan, Situbondo merupakan daerah penyuplai cabai rawit karena selain dikonsumsi oleh masyarakat setempat juga dikirim ke beberapa daerah seperti di Pulau Bali, dan Jakarta. Berbeda lagi harga cabai rawit di pasar seperti yang diungkapkan Hadiati, salah seorang pedagang di Pasar Tradisional Kecamatan Panji.
Ia mengaku harga cabai rawit merah saat ini sudah tembus Rp 100 ribu per kilogram dari sebelumnya harga cabai kecil tersebut di angka Rp 45 ribu per kilogram. "Cabai rawit merah harganya terus naik sejak setiap hari dalam sepekan yang lalu, mulai dari Rp 50 ribu per kilogram hingga Rp 100 ribu per kilogram," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika