Rabu 26 Feb 2025 21:02 WIB

Persib Minta Komdis PSSI Cabut Sanksi Beckham Putra

Beckham disanksi atas selebrasinya pada laga melawan Persija.

Gelandang Persib Bandung Beckham Putra melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang PSS Sleman pada pertandingan lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/10/2023). Dalam pertandingan tersebut Persib Bandung berhasil mengalahkan PSS Sleman dengan skor akhir 4-1.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gelandang Persib Bandung Beckham Putra melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang PSS Sleman pada pertandingan lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/10/2023). Dalam pertandingan tersebut Persib Bandung berhasil mengalahkan PSS Sleman dengan skor akhir 4-1.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung meminta sanksi yang diterima Beckham Putra karena melakukan selebrasi yang dianggap memprovokasi suporter tuan rumah saat laga melawan Persija Jakarta pada pekan ke-23 Liga 1 Indonesia di Stadion Candrabhaga, Bekasi, Ahad (16/2/2025), dicabut. Hal ini dikatakan oleh Direktur Olahraga PT Persib Bandung Bermartabat Adhitia Hermawan saat ditemui awak media di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Saat bertemu dengan awak media, Adhitia menanggapi sanksi yang diberikan kepada Beckham dengan tiga opsi yang bisa dipertimbangkan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Opsi pertama yang ia katakan adalah mencabut sanksi itu karena ia menilai tak ada unsur provokasi dari pemainnya tersebut.

Baca Juga

"Ada tiga opsi yang mungkin bisa dipertimbangkan. Yang pertama dicabut secara penuh karena kami tidak merasa ada unsur provokasi di gerakan Beckham," kata Adhitia.

Pada pertimbangan pertama ini, Adhitia juga meminta Komdis merinci maksud selebrasi yang berbau provokasi. Dalam kasus Beckham, Adhitia tak melihat unsur provokasi itu karena pemain 23 tahun itu melakukannya bersama rekan satu tim, bukan ditunjukkan kepada suporter lawan.

"Apakah gerakan tangan itu provokasi atau tidak karena kalau kita melihat mengacu ke semua, Cole Palmer, itu tidak ada yang provokasi. Terus kami juga sampaikan di surat banding kami adalah Beckam itu tidak ada satu gerakan atau mimik atau ucapan yang mengarah ke suporter. Jadi tolong dibantu definisi provokasinya apa," kata Adhitia menjelaskan.

Pertimbangan kedua yang diminta Persib, Adhitia meminta Komdis meninjau ulang hukuman yang diterima Beckham yang menerima hukuman larangan bermain sebanyak tiga pertandingan. Padahal, berdasarkan Kode Disiplin PSSI tahun 2023 Pasal 55 tentang "Memprovokasi penonton", disebutkan bahwa hukuman yang ditetapkan adalah dua pertandingan.

"Yang kedua, kalaupun dan hanya jikalaupun memang dianggap sebagai provokasi ngomongin unsur provokasi kenapa hukumannya itu tiga pertandingan, karena mengacu pasal 55 Komdis 2023 kalau nggak salah itu dua pertandingan, kenapa Beckham tiga, apa pertimbangannya," kata Adhitia.

Untuk pertimbangan ketiga, Adhitia mengatakan "Opsi yang ketiga adalah diberikan, tidak ada perubahan, tapi tolong tidak dilakukan di match berikutnya langsung. Nah itu yang kami coba banding". Hingga saat ini, Persib masih menunggu balasan dari Komisi Banding.

Sanksi ini sudah membuat Beckham absen pada pertandingan melawan Madura United di Gelora Bandung Lautan Api pada Sabtu (22/2/2025).

Pada laga selanjutnya, Persib akan melawan Persebaya pada akhir pekan ini, Sabtu (1/3/2025), pukul 20.30 WIB, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.  

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement