Kamis 27 Feb 2025 15:02 WIB

Ratusan Surati BBC Kecam Penarikan Dokumenter Soal Gaza

Pekerja dan profesional ternama menuding penarikan didorong rasisme.

Cuplikan dari dokumenter Gaza: How to Survive a War Zone yang ditarik BBC.
Foto: BBC
Cuplikan dari dokumenter Gaza: How to Survive a War Zone yang ditarik BBC.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Lebih dari 500 pekerja film, TV, dan media, serta tokoh publik mengutuk tindakan media nasional Inggris BBC menarik film dokumenter tentang kehidupan anak-anak di Gaza. Langkah itu dinilai didorong sentimen rasisme.

Para profesional media, termasuk 12 staf BBC, mengirim surat kepada pimpinan lembaga penyiaran tersebut pada Rabu, di mana mereka mengutuk kampanye “rasis” dan “tidak manusiawi” yang menargetkan film “Gaza: How to Survive a War Zone”.

Baca Juga

Mantan pesepakbola Gary Lineker, penyiar Anita Rani, aktor Riz Ahmed dan Miriam aktris Margolyes termasuk di antara lebih dari 500 tokoh media yang mengkritik keputusan BBC untuk menarik film dokumenter tentang kehidupan anak-anak di Gaza.

BBC menghapus film dokumenter tersebut dari layanan streaming iPlayer setelah mendapat tekanan dari para pendukung Israel. Dalam sebuah catatan kepada pemirsa, dikatakan bahwa ada “pertanyaan” yang diajukan tentang film tersebut dan bahwa mereka “melakukan uji tuntas lebih lanjut dengan perusahaan produksi”

Aljazirah melansir, para pekerja media menulis: “Di balik sepak bola politik ini terdapat anak-anak yang berada dalam situasi yang paling mengerikan di masa muda mereka. Inilah yang harus tetap menjadi inti diskusi ini. Sebagai pembuat program, kami sangat khawatir dengan intervensi aktor politik partisan terhadap masalah ini, dan apa dampaknya bagi masa depan penyiaran di negara ini.”

Film tersebut, tambah mereka, menawarkan “perspektif yang sangat langka mengenai pengalaman hidup anak-anak Palestina” dan “pantas mendapat pengakuan” daripada sensor. 

BBC menyatakan bahwa Dewan BBC akan membahas film dokumenter tersebut pada Kamis. Tahun lalu, lebih dari 100 staf BBC menuduh lembaga penyiaran tersebut memberikan liputan yang menguntungkan Israel dalam pemberitaan perang di Gaza dan mengkritik karena kurangnya “jurnalisme berbasis bukti yang akurat”.

Film tersebut, yang ditayangkan di BBC Two pekan lalu, mengikuti Abdullah Al-Yazouri yang berusia 13 tahun yang menggambarkan kehidupan di Gaza. Namun belakangan diketahui bahwa ayahnya, Ayman Alyazouri, menjabat sebagai wakil menteri pertanian Hamas.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, BBC membela nilai film dokumenter tersebut tetapi mengakui adanya kekhawatiran. “Ada banyak pertanyaan yang terus diajukan mengenai program ini, dan sehubungan dengan hal ini, kami sedang melakukan uji tuntas lebih lanjut dengan perusahaan produksi.”

Pengungkapan tersebut memicu reaksi balik dari tokoh-tokoh Yahudi termasuk aktris Friday Night Dinner Tracy-Ann Oberman, agen sastra Neil Blair, dan mantan bos BBC One Danny Cohen, yang menyebutnya sebagai "kegagalan mengejutkan BBC dan krisis besar bagi reputasinya."

Pada Kamis, BBC mengakui bahwa mereka tidak mengungkapkan hubungan keluarga tersebut tetapi bersikeras bahwa mereka mengikuti prosedur kepatuhan. Sejak itu, mereka menambahkan penafian yang mengakui hubungan Abdullah dengan Hamas.

Menteri Kebudayaan Inggris Lisa Nandy mengatakan kepada LBC bahwa dia akan mendiskusikan masalah ini dengan BBC, khususnya mengenai proses pemeriksaannya. Sementara itu, Pusat Keadilan Internasional untuk Palestina mendesak lembaga penyiaran tersebut untuk "berdiri teguh melawan upaya untuk mencegah laporan langsung mengenai kehidupan di Gaza agar tidak sampai ke khalayak."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement