Jumat 28 Feb 2025 02:15 WIB

Tetapkan HBA, Menteri Bahlil Ingin Daya Tawar Indonesia Besar

Selama ini, batu bara asal Indonesia dihargai rendah di pasaran global.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi XII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025). Rapat tersebut membahas tentang persetujuan RPP terkait kebijakan energi nasional.
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi XII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025). Rapat tersebut membahas tentang persetujuan RPP terkait kebijakan energi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah ingin menjadikan Indonesia memiliki posisi tawar yang besar sebagai penentu harga batu bara di pasar global. Selama ini, batu bara asal Indonesia dihargai rendah di pasaran global.

Pemicunya, setiap kali ekspor, patokan harga yang dijadikan acuan adalah Indonesia Coal Index (ICI) yang nilainya rendah sekali. Dampaknya, penerimaan negara dan pengusaha batu bara tak naik-naik.

Baca Juga

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pun meneken Kepmen ESDM No: 67.K/MB.01/MEM.B/2025 yang merubah acuan harga batu bara ekspor dari ICI ke harga acuan batu bara (HBA). "Ya, betul. Mulai diberlakukan 1 Maret 2025," ujar Bahlil kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar tersebut menjelaskan, sosialisasi aturan HBA sebagai patokan harga batu bara ekspor sudah dilakukan. Tujuannya agar Indonesia semakin mandiri dan tidak bergantung kepada negara lain, serta meningkatkan penerimaan negara.

"Jadi, sudah sosialisasi jadi HBA. Selama ini kan batu bara kita, harga acuannya kan dikendalikan atau ditentukan negara lain. Bahkan sampai kemudian harga kita dibanderol jauh lebih murah ketimbang negara lain," kata Bahlil.

Menurut dia, dengan adanya aturan HBA, Indonesia memiliki harga pasar batu bara ekspor secara global. Bahlil menyebut, kebijakan itu diambil sudah melalui kajian matang yang melibatkan banyak pihak.

"Kita harus punya ide independensi, harus punya nasionalisme. Jangan harga batu bara kita ditentukan orang lain, harganya rendah pula. Aku enggak mau itu. Jadi kita sekarang membuat aturan HBA adalah agar harga kita juga mempunyai harga yang baik di pasar global," ucap Bahlil.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement