Jumat 28 Feb 2025 13:58 WIB

Masjid Pusdai Jabar Usung Tema Green Masjid di Bulan Puasa Ramadhan 1446 Hijriah

Terdapat empat tema besar untuk menyemarakan bulan puasa Ramadhan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Masjid Pusdai, Kota Bandung
Foto: Edi Yusuf/Republika
Masjid Pusdai, Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Pusdai Jawa Barat (Jabar) menyemarakan bulan puasa Ramadhan 1446 Hijriah dengan berbagai kegiatan. Empat kegiatan besar yang akan dilakukan yaitu pesantren kilat untuk anak, remaja dan lansia, bantuan sosial, kajian dan taklim serta bazar.

Ketua Semarak Ramadhan Masjid Pusdai Jabar Rahmat Alamsyah mengatakan, terdapat empat tema besar untuk menyemarakan bulan puasa Ramadhan mulai dari pesantren kilat untuk anak, untuk pelajar melibatkan dua SMA di Kota Bandung. Serta pesantren kilat untuk para lansia dan majelis taklim.

Baca Juga

Ia mengatakan materi yang akan diberikan untuk pelajar lebih praktis seperti menyangkut pemulasaraan jenazah, adab bergaul dan di media sosial. Tata cara ibadah secara fikih, wudhu dan tayamun.

Pihaknya juga akan memberikan materi akhlak lingkungan dan mengarusutamakan green masjid. "Saat ini mengarusutamakan tentang green masjid, masjid harus menjadi pionir dalam membentuk kesadaran lingkungan," ujar Rahmat, Jumat (28/2/2025).

Menurut Rahmat, para pelajar pun akan mendapatkan materi praktis tentang pengolahan dan pemanfaatan sampah. Termasuk kajian dari sisi hukum lingkungan. "Ada kesadaran ibadaha bukan hanya sholat dan puasa tapi peduli lingkungan," kata dia.

Rahmat mengatakan, tema besar kegiatan lainnya yaitu bantuan sosial yaitu santunan anak yatim dan apresiasi untuk guru ngaji. Kemudian terdapat bazar, pesta seni yang diisi oleh berbagai komunitas. "Untuk pendanaan sifatnya swasta bantuan lembaga pemerintah ada swasta ada dari event semua diharapkan berkontribusi," kata dia.

Selanjutnya, kajian, diklat dan taklim selama bulan puasa Ramadhan. Rahmat mengatakan kegiatan rutin lainnya tetap berjalan seperti sholat tarawih, itikaf dan pihaknya membuka STAN zakat. "Diklat ada tentang pelatihan misal membaca tulis Al-quran, ada hukum waris lebih pendidikan dan kajian," katanya.

Rahmat berharap, momentum bulan puasa Ramadhan 1446 Hijriah bisa dimanfaatkan masyarakat dengan melaksanakan amalan untuk meraih ketakwaan. "Ilmu peningkatan kualitas iman ilmu dan amal dan masyarakat supaya tidak segan datang ke pusdai bisa belajar bersama," kata dia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement