REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Mandiri terus mendukung ekonomi kerakyatan dengan menyalurkan kredit ke sektor UMKM. Sepanjang 2024, total pembiayaan yang diberikan mencapai Rp144 triliun, meningkat 6,6 persen dibanding tahun sebelumnya.

Sebagian besar kredit ini disalurkan melalui Kredit Usaha Mikro (KUM) sebesar Rp26,9 triliun dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp63,9 triliun. Selain itu, Bank Mandiri juga menyalurkan kredit bagi perempuan di pedesaan dengan total Rp50 triliun atau 55 persen dari seluruh kredit UMKM yang diberikan.

"Sebagai agent of change, Bank Mandiri ingin UMKM semakin berkembang, bahkan bisa naik kelas. Oleh sebab itu, kami terus melakukan upaya untuk mengembangkan segmen UMKM agar memiliki daya saing tinggi," ujar Group Head Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri Muhammad Gumilang dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (28/2/2025).

Demi memperluas akses keuangan, Bank Mandiri memanfaatkan teknologi digital melalui Livin’ Merchant. Hingga Desember 2024, pengguna Livin’ Merchant di daerah non-urban mencapai 1,47 juta, naik 42,3 persen secara tahunan.

Selain itu, program Rumah BUMN (RB) juga terus diperluas untuk membantu UMKM naik kelas. Saat ini, ada 23 RB yang melibatkan lebih dari 15.000 UMKM dengan berbagai pelatihan, termasuk literasi keuangan dan pemasaran digital. Program ini juga terbukti memberikan dampak sosial dengan Social Return of Investment (SROI) sebesar 3,96 hingga 4,06 kali pada 2024.

Bank Mandiri juga menggandeng PNM Mekaar dengan menyalurkan kredit Rp3 triliun bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro. Skema tanpa agunan ini memungkinkan mereka mendapatkan modal mulai dari Rp2 juta hingga Rp3 juta, dengan pendekatan tanggung renteng yang memperkuat solidaritas komunitas usaha.

Seluruh inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen Bank Mandiri dalam menerapkan pilar sustainable banking sesuai prinsip ESG, terutama dalam mendukung inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi berbasis UMKM.

Ikuti Whatsapp Channel Republika