Senin 03 Mar 2025 12:20 WIB

SMBC Indonesia Bukukan Laba Rp 2,8 Triliun pada 2024

SMBC Indonesia mencatat penyaluran kredit Rp 179,4 triliun per akhir 2024.

Pekerja menjalankan aplikasi Jenius saat diluncurkan di Jakarta, Kamis (118). PT Bank SMBC Indonesia Tbk membukukan laba Rp 2,8 triliun pada 2024.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja menjalankan aplikasi Jenius saat diluncurkan di Jakarta, Kamis (118). PT Bank SMBC Indonesia Tbk membukukan laba Rp 2,8 triliun pada 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia), sebelumnya PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN), membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,8 triliun pada 2024. Nilai ini meningkat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Di luar dampak akuisisi PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF) atau Grup OTO pada Maret 2024, laba bersih entitas Bank dan BTPN Syariah setelah pajak meningkat sekitar 8 persen. Adapun secara konsolidasi, total aset SMBC Indonesia naik 20 persen menjadi Rp 241,1 triliun pada akhir tahun 2024.

Baca Juga

“Dengan pencapaian luar biasa tahun lalu sebagai landasan, kami akan terus berupaya memberikan solusi keuangan yang relevan untuk memenuhi kebutuhan nasabah,” kata Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar dalam keterangannya di Jakarta, Senin (3/3/2025).

Dari sisi intermediasi, SMBC Indonesia mencatat penyaluran kredit secara konsolidasi meningkat 15 persen menjadi Rp 179,4 triliun per akhir 2024. Faktor pendorong terbesar berasal dari kredit retail yang tumbuh signifikan sebesar 31 persen, berkat penyaluran di segmen Joint Finance, Jenius, dan Mikro yang masing-masing naik 389 persen, 51 persen, dan 40 persen.

Kredit untuk usaha kecil dan menengah (UKM) tercatat naik 8 persen. Sedangkan kredit korporasi turun 6 persen, didorong tantangan pada 2024 berupa dinamika suku bunga dan persaingan suku bunga kredit korporasi yang ketat.

Dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) SMBC Indonesia meningkat 12 persen menjadi Rp 121,3 triliun. Saldo rekening koran dan rekening tabungan (current account and saving account/CASA) tumbuh 3 persen menjadi Rp 45,6 triliun, serta total deposito naik 18 persen menjadi Rp 75,7 triliun per akhir Desember 2024.

Peningkatan laba bersih konsolidasi, catat SMBC Indonesia, didorong oleh pendapatan operasional yang meningkat 27 persen mencapai Rp 17,4 triliun. Pertumbuhan ini dikontribusikan oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 26 persen menjadi Rp 15,2 triliun serta pendapatan lainnya yang naik 31 persen menjadi Rp 2,2 triliun.

Pendapatan bunga bersih secara konsolidasi meningkat sejalan dengan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang naik ke level 7,10 persen per Desember 2024 dari 6,45 persen pada Desember 2023.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement
Advertisement