Senin 03 Mar 2025 16:00 WIB

Gagasan Uji Kualitas BBM Independen, Ini Respons Pertamina!

Direktur Utama PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyambut baik wacana tersebut.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyambut baik wacana uji kualitas BBM secara independen. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyambut baik wacana uji kualitas BBM secara independen. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada akhir pekan lalu, Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) mengumumkan seluruh sampel bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin yang diuji, memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah. Lemigas mengambil sampel di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Selatan, serta Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang. 

Lemigas berada di bawah Direktorat Jenderal (Ditjen) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Artinya masih dalam jalur pemerintah. Belakangan muncul suara-suara yang meminta pengujian melibatkan pihak ketiga alias independen.

Baca Juga

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menyambut baik wacana tersebut. Itu sejalan dengan apa yang akan mereka lakukan. Sasarannya supaya lebih mendapatkan kepercayaan pelanggan.

"Dalam artian ketika uji dilakukan oleh tim Pertamina ataupun lembaga yang ada selama ini, supaya lebih menambah tingkat kepercayaan masyarakat, kami juga akan melibatkan dari pihak ketiga atau pihak lain. Bahkan keterlibatan masyarakat pun kami dorong untuk sama-sama bisa ikut mengawasi," kata Simon dalam konferensi pers di Graha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Ia mendukung adanya transparansi. Pasalnya, aksi korporasi Pertamina menyangkut hajat hidup orang banyak. Sehingga bukan sebuah halangan, jika ada inovasi tertentu dalam pengujian kualitas BBM.

"Jadi kami akan sangat terbuka dan sangat menyambut baik apabila kita melakukan uji (kualitas BBM), tentunya dengan semakin banyak lembaga-lembaga independen lainnya," ujar Simon.

Pertamina sedang dalam sorotan akhir-akhir ini. Kejaksaan Agung menetapkan sejumlah petinggi anak usaha BUMN itu sebagai tersangka tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.

Persoalan lainnya bermunculan. Pelanggan meragukan kualitas BBM Pertamina. Ini yang paling menyedot perhatian, lantaran menimbulkan banyak perspektif di masyarakat.

Simon menegaskan, tak ada cara lain bagi mereka. Ke depan, keluarga besar Pertamina harus memperbaiki diri. Caranya dengan melakukan review total operasional yang dilakukan selama ini.

"Kami telah membentuk Tim Krisis Center untuk mengevaluasi keseluruhan proses bisnis terutama dari aspek operasional. Kami akan terus berkomitmen untuk melakukan dan memperbaiki agar supaya tata kelola Pertamina jauh lebih baik," kata tokoh asal Tomohon, Sulawesi Utara itu.

Sebagai pimpinan tertinggi keluarga besar Pertamina, ia memastikan akan berusaha keras agar kembali mendapatkan kepercayaan masyarakat. Caranya dengan melakukan perbaikan di setiap kesalahan, dan melanjutkan kebijakan yang masuk kategori baik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement
Advertisement