Senin 03 Mar 2025 16:28 WIB

Hadapi Tantangan di Pertanian Modern, Mentan Dapat Bantuan Mekanik dari Menaker

Alsintan sudah disalurkan ke wilayah klaster pertanian modern lebih dari 3.000 unit.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerja sama dalam klaster pertanian modern. (ilustrasi)
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerja sama dalam klaster pertanian modern. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerja sama dalam klaster pertanian modern. Kesepakatan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian sekaligus menyerap tenaga kerja muda di Indonesia. 

Sebagai langkah awal, kerja sama akan difokuskan untuk meningkatkan keterampilan petani muda dalam menghadapi tantangan pertanian modern. Tantangannya, secara khusus dalam mengoptimalkan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan). 

Baca Juga

"Alhamdulillah, kita sudah selesai tanda tangan. Kita akan kolaborasi ke depan, di mana kami membangun kluster pertanian modern. Kita tahu Bapak Menaker punya instruktur yang cukup banyak, mungkin 300-500 orang," kata Amran, dalam konferensi pers di kantornya, di Jakarta, Senin (3/3/2025).

Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan petani milenial. Sudah lebih dari 27 ribu pendaftar. Jika terpilih mereka menggunakan alat mesin pertanian modern, di lapangan. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker)  bakal menyiapkan mekanik mendukung penggunaan alsintan. Alsintan sudah disalurkan ke wilayah klaster pertanian modern lebih dari 3.000 unit.

Seperti sudah disinggung di atas, Kemnaker punya instruktur sekitar 300-500 orang yang siap dilibatkan. Mereka akan digerakkan untuk melatih atau bahkan ditempatkan di lima provinsi yang menjadi fokus utama klaster pertanin modern, yakni Papua Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

"Kita punya lebih dari 27 ribu petani yang akan dilatih. Beliau men-support dari segi mekanik. Dengan adanya sertifikasi dari Kemnaker, kompetensi petani muda ini akan semakin meningkat," ujar Amran.

Menaker Yassierli menyambut baik kerja sama ini. Ia memastikan Kemnaker siap mendukung program strategis sektor pertanian. Apalagi kalau bukan demi mencapai target swasembada pangan. MoU ini adalah langkah awal. 

"Kami siap menyediakan instruktur dan mekanik, serta mendukung sertifikasi tenaga kerja agar mereka memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pertanian modern,” ujarnya.

Ia menyinggung jumlah mekanik yang disiapkan saat ini, yakni berkisar 300-500 orang. Angka demikian masih bisa bertambah dengan dukungan jejaring SMK yang memiliki keahlian teknik. 

"Kami bisa membantu menambah dan mempersiapkan tenaga kerja yang handal mengoperasikan dan bahkan memperbaiki alsintan agar program klaster pertanian modern bisa berjalan optimal,” kata Yassierli.

Ia menjelaskan gambaran besar dari proses ini. Selain untuk mencapai kemandirian pangan, berbagai aksi di lapangam diproyeksikan bisa menyerap tenaga kerja tambahan dengan jumlah signifikan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement
Advertisement