REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperluas ekosistem perbankan syariah dengan menggandeng PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo). Kolaborasi ini mencakup penguatan layanan keuangan, sertifikasi, konsultasi, serta dukungan terhadap tata kelola bisnis yang lebih baik.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan kerja sama ini memungkinkan BSI menjadi bank payroll bagi pegawai Sucofindo serta menyediakan layanan pembiayaan syariah. Selain itu, BSI menawarkan layanan treasury, custodian, global market, trade finance, serta sistem manajemen kas (cash management system) bagi Sucofindo sebagai perusahaan.
“Kolaborasi ini bukan hanya memperluas layanan BSI, tetapi juga memastikan pegawai dan bisnis Sucofindo mendapatkan akses keuangan syariah yang optimal,” ujar Anton dalam keterangan yang diterima, Senin (3/3/2025).
Sucofindo juga berperan dalam mendukung tata kelola bisnis BSI, termasuk melalui persiapan dan implementasi Sertifikasi ISO 37001 (Sistem Manajemen Anti Penyuapan) serta sertifikasi ISO lainnya. Selain itu, Sucofindo akan memberikan jasa konsultansi seperti due diligence, pemeriksaan kelaikan dan sertifikasi gedung, pengujian barang jaminan, pengawasan proyek pembangunan, serta pendampingan keamanan siber dan pemulihan data (disaster recovery center).
BSI saat ini memiliki lebih dari 1.000 kantor cabang di seluruh Indonesia untuk menjangkau lebih dari 21 juta nasabah. Selain itu, BSI memperkuat layanan digitalnya melalui aplikasi BYOND by BSI, BSI Net, serta lebih dari 110 ribu agen BSI yang tersebar di berbagai wilayah.
Dari sisi kinerja, BSI mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11,46 persen sepanjang 2024, mencapai Rp 327,45 triliun. Tabungan menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp 140,53 triliun, tumbuh 12,67 persen dibanding tahun sebelumnya.
“BSI hadir sebagai warna dan energi baru bagi ekonomi syariah Indonesia. Dengan jumlah nasabah yang terus berkembang, kami harus memastikan layanan perbankan syariah semakin inklusif dan kompetitif. Karena itu, sinergi seperti ini menjadi bagian penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah nasional,” kata Anton.