REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Asosiasi Ma'had Aly Indonesia (AMALI) KH Badrut Tamam turut menyoroti viralnya seorang imam sholat Tarawih yang live Tiktok baru-baru ini. Karena, permasalahan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan umat Islam.

Pelaksanaan sholat Tarawih itu sendiri sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di malam bulan suci Ramadhan. Namun, bagaimana jika sholat Tarawih ini ditayangkan secara langsung? Apakah lebih afdhol?

Kiai Badrut Tamam menjelaskan, dalam ilmu tidak apa-apa melakukan sholat Tarawih lewat Tiktok. Menurut dia, hal itu tidak mempengaruhi keabsahan sholatnya.

"Ya tidak apa-apa, jadi kembali kepada hukum menampakkan amal ibadah kepada orang lain itu tidak apa-apa. Hanya saja mana kalau yang lebih afdhal maka hukumnya diperinci," ujar dia saat dihubungi Republika pada Senin (3/3/2025).

Dia menuturkan, jika ibadah yang sifatnya wajib maka lebih utama untuk ditampakkan kepada khalayak umum. "Seperti sedekah wajib, sholat wajib, zakat wajib dan lain sebagainya, maka lebih utama ditampakkan. Sementara, untuk yang sunnah itu lebih utama, lebih afdhal tidak ditampakkan," kata dia.

Jebolan Ma'had Aly Situbondo ini menjelaskan, ibadah sunnah lebih utama tidak ditampakkan karena mempertimbangkan keikhlasan dan untuk menghindari sifat riya.

"Karena lebih mendekati ikhlas, lebih jauh kepada riya'. Sehingga kalau perkara sunnah lebih utama tidak ditampakkan," jelas kiai asal Jember ini.

Lebih lanjut, Kiai Badrut Tamam menjelaskan, sholat Tarawih sendiri merupakan ibadah sunnah, sehingga sudah selayaknya tidak ditayangkan secara live di Tiktok.

"Sebaiknya tidak ditampakkan kepada orang lain," ujar dia.

Namun, lanjut dia, ada pengecualiannya sebagaimana dijelaskan di dalam kitab Kitab At-Taqriratus Sadidah. Di dalam bab tentang sedekah, menurut dia, dijelaskan bahwa sedekah sunnah itu lebih utama tidak ditampakkan kepada orang karena lebih mendekati kepada ikhlas dan jauh dari riya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika