REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) di 'AAA(idn)'. Outlook Stabil.
Peringkat Nasional 'AAA' menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Fitch dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau obligasi dengan ekspektasi paling rendah terhadap risiko gagal bayar dibandingkan dengan semua emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.
Peringkat Nasional Jangka Panjang BTPN Syariah didorong oleh ekspektasi Fitch bahwa induk perusahaan, PT Bank SMBC Indonesia Tbk memiliki kemampuan dan kecenderungan yang tinggi untuk memberikan dukungan luar biasa, jika anak perusahaan membutuhkannya. SMBCI, yang secara tidak langsung dimiliki mayoritas oleh Sumitomo Mitsui Financial Group yang berbasis di Jepang, memiliki 70 persen saham BTPN Syariah.
Fitch Ratings berpendapat bahwa induk langsung BTPN Syariah, SMBCI, serta induk utamanya, Sumitomo Mitsui Financial Group memiliki kecenderungan tinggi untuk memberikan dukungan, mengingat peran penting BTPN Syariah dalam model perbankan universal SMBCI di Indonesia.
"Model bisnis perbankan syariah BTPN Syariah memungkinkan SMBCI untuk melayani populasi Muslim yang besar di Indonesia, terutama mereka yang memiliki preferensi terhadap layanan perbankan yang sesuai dengan syariah, serta ekonomi informal yang besar," tulis Fitch Ratings, dikutip Selasa (4/3/2025).
Fitch melanjutkan, kemungkinan dukungan yang tinggi juga didasarkan pada status BTPN Syariah sebagai anak perusahaan yang paling menguntungkan dan kontributor terbesar terhadap pendapatan operasi SMBCI, serta risiko reputasi yang besar bagi induk perusahaan dan potensial bagi kelompok melalui SMBCI, jika anak perusahaan tersebut mengalami gagal bayar.
"Kami menilai bahwa BTPN Syariah sangat terintegrasi dengan induknya melalui sumber daya dan kerangka kerja operasional yang dibagi di area utama seperti TI, manajemen risiko, dan pegawai," tulis Fitch.