REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu Sulawesi Tengah Prof Zainal Abidin mengatakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1446 Hijriyah/2025 merupakan sarana meningkatkan ketakwaan kepala Allah Subhanahu wa ta'ala (SWT).
"Puasa bukan hanya menahan dahaga dan lapar, puasa sebagai sarana meningkatkan ketakwaan, kesabaran, dan solidaritas antara umat beragama," kata Ketua MUI Kota Palu Prof Zainal Abidin, Selasa (4/3/2025).
Ia mengemukakan puasa momentum refleksi diri dan kesempatan bagi setiap individu untuk memperbaiki hubungannya dengan Allah SWT serta sesama manusia.
Puasa mengajarkan umat menahan diri dari segala bentuk hawa nafsu, baik dalam bentuk fisik maupun emosional, sehingga puasa juga sebagai bagian dari melatih kesabaran masing-masing individu bagi umat Islam.
Dengan merasakan lapar dan dahaga, umat Islam diingatkan untuk peduli terhadap sesama, meningkatkan jiwa sosial melalui berbagai bentuk kebaikan seperti berbagi makanan dan sedekah kepada fakir miskin.
"Hikmah puasa juga mencakup meningkatkan rasa empati terhadap orang lain yang tidak mampu secara fisik maupun materi sehingga kita dianjurkan saling berbagi dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka," kata Zainal.
Dia menambahkan momentum puasa Ramadhan penting menjaga kebersihan hati dan memperbanyak ibadah, karena bulan Ramadhan kesempatan memperbaiki diri maupun menguatkan silaturahim antarumat beragama.
Ia juga mengajak umat Islam untuk memanfaatkan bulan suci dengan sebaik-baiknya, karena bulan Ramadhan sebagai momentum perubahan baik secara individu maupun dalam kehidupan sosial.
“Laksanakan puasa dengan penuh keikhlasan agar kita dapat meraih derajat taqwa yang sesungguhnya di hadapan Allah SWT," kata dia.