Rabu 05 Mar 2025 10:53 WIB

Korban Banjir di Jaktim Minta Bantuan Fokus pada Kesehatan Anak

Saat banjir, anak-anak lebih mudah masuk angin ataupun terkena penyakit rawan lain.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Pengungsi banjir (ilustrasi). Pengungsi banjir di Kampung Melayu, Jakarta Timur, meminta Pemprov DKI Jakarta memfokuskan bantuan untuk kesehatan anak-anak.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pengungsi banjir (ilustrasi). Pengungsi banjir di Kampung Melayu, Jakarta Timur, meminta Pemprov DKI Jakarta memfokuskan bantuan untuk kesehatan anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga yang terdampak banjir di Jalan Kebon Pala II, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memfokuskan bantuan pada sektor kesehatan, khususnya bagi anak-anak yang menjadi korban banjir. Kondisi pascabanjir yang sering kali tidak higienis meningkatkan risiko penyebaran penyakit, terutama bagi anak-anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih rentan.

Warga khawatir akan timbulnya penyakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit kulit yang sering kali menyerang anak-anak dalam situasi seperti ini. "Ya, terutama yang dibutuhkan sekarang ini untuk anak-anak, khususnya kesehatannya itu," kata salah satu warga RT 12/RW 04, Kebon Pala II, Jakarta Timur, Wahyu (45) saat ditemui di lokasi, Rabu (5/3/2025).

Baca Juga

Menurut Wahyu, saat cuaca hujan ini anak-anak lebih mudah masuk angin ataupun terkena penyakit rawan lainnya seperti flu dan batuk sehingga pemerintah perlu lebih memperhatikan kesehatan mereka.

"Karena yang lebih terpenting anak, saat ini cuaca hujan terus, mungkin anak-anak gampang masuk angin. Jadi, kesehatannya tolong dijaga," ujar Wahyu.

Apalagi, banjir sudah tinggi sejak Senin (3/3/2025) sekitar pukul 04.00 WIB. Wahyu mengaku warga Kebon Pala sudah mendapatkan bantuan nasi boks dan alas tidur seperti selimut oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Kemarin (dari Senin) banjir, baru ada bantuan, datang lagi tadi subuh. Nasi boks, udah sahur, malah jam lima baru datang di kelurahan," ucap Wahyu.

Hal serupa dikatakan warga Kebon pala II lainnya yakni Umiana (70). Umiana menyebut saat banjir Selasa (4/3/2025) masih masuk di depan halaman rumahnya, dia bersama anak dan dua cucunya langsung mengungsi di SDN Kampung Melayu 02, Jatinegara, Jakarta Timur.

Umiana lebih mementingkan kesehatan cucunya agar tak mudah terkena flu, batuk, ataupun gatal-gatal. "Saya suruh sama anak saya, cucu, ke sini (tempat pengungsian). Serumah lima ada saya, anak saya, cucu dua dan mantu. Ngungsi semua tapi mantu bolak balik cek rumah," kata Umiana.

Menurut Umiana, Pemprov DKI Jakarta dan pihak terkait lainnya harus lebih mengutamakan kesehatan anak-anak korban banjir. Umiana berharap petugas bisa rutin mengecek dan mendata kesehatan anak dan menyediakan layanan kesehatan yang lebih lengkap dan mudah dikunjungi.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut, hingga Rabu pagi, 85 rukun tetangga (RT) dan dua ruas jalan di Jakarta masih banjir. Jakarta Timur terdapat 42 RT, yakni Kelurahan Bidara Cina sebanyak tiga RT dengan ketinggian air 180 sampai 220 cm, Kelurahan Kampung Melayu sebanyak 30 RT dengan ketinggian air 40-250 cm, Kelurahan Cawang sebanyak tujuh RT dengan ketinggian air 90-220 cm, Kelurahan Cililitan sebanyak dua RT dengan ketinggian air 190-200 cm.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement