REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto mengingatkan jajaran pimpinan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk memilih orang-orang terbaik saat membentuk tim pelaksana. Presiden mengingatkan Danantara jangan menerima orang-orang titipan.
Jajaran pimpinan BPI Danantara, yaitu Kepala Badan Pelaksana (CEO) Rosan Perkasa Roeslani, Kepala Pelaksana Bidang Operasional (COO) Dony Oskaria, dan Kepala Pelaksana Bidang Investasi (CIO) Pandu Sjahrir menghadap Presiden Prabowo di Istana, Rabu (5/3/2025) sore, dan melaporkan kegiatan mereka selama seminggu lebih sejak Danantara resmi terbentuk pada 24 Februari.
“Kami laporkan pembentukan tim yang akan bersama-sama di Danantara juga di level operasi. Bapak Presiden menyampaikan kepada kami pilihlah orang-orang terbaik dalam tim Danantara ini. Tidak boleh ada titipan-titipan. Pilih yang terbaik,” kata CEO BPI Danantara Rosan P Roeslani saat jumpa pers selepas bertemu Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam.

Rosan melanjutkan Presiden juga menyarankan Danantara perlu mencari orang-orang yang tidak hanya terbaik di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Oleh karena itu, Rosan menyebutkan Danantara menggandeng perekrut profesional (headhunter) dan sejumlah ahli serta penasihat untuk menyusun nama-nama kandidat yang nantinya akan tergabung dalam tim Danantara itu.
Rosan menyebut sejauh ini ada beberapa nama yang telah disetorkan kepada Presiden. Tidak hanya nama-nama kandidat, jajaran pimpinan Danantara juga menyerahkan daftar riwayat hidup (CV), rekam jejak profesional mereka. “Harapannya dalam waktu dekat, mungkin minggu depan saya rasa kami akan umumkan nama-nama tersebut sehingga dari publik, dari masyarakat bisa melihat, dan bisa menilai bahwa nama-nama yang duduk sebagai pengelola dan manajemen Danantara ini adalah nama-nama yang reputable, yang terbukti track record-nya, yang bersih, dan memang expertise di bidangnya,” kata CEO BPI Danantara, yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Presiden meresmikan BPI Danantara pada 24 Februari 2025 dalam acara yang dihadiri oleh mayoritas pejabat negara, kalangan pelaku usaha, duta-duta besar negara sahabat, dan tamu-tamu asing. Presiden Prabowo, saat acara peluncuran, menegaskan Danantara bukan hanya badan pengelola investasi, tetapi juga instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan pengelolaan kekayaan Indonesia demi kesejahteraan rakyat.