Jumat 07 Mar 2025 04:29 WIB

Israel Coba Sabotase Pembicaraan AS-Hamas

Trump mengakui ada negosiasi antara AS dan pihak Hamas.

Sandera Israel Eliya Cohen saat dikawal oleh militan untuk diserahkan ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, Sabtu, 22 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Sandera Israel Eliya Cohen saat dikawal oleh militan untuk diserahkan ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, Sabtu, 22 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Pemerintahan Zionis Israel dilaporkan meradang setelah mengetahui negosiasi langsung antara Amerika Serikat dengan kelompok Hamas. Israel disebut telah melayangkan keberatan itu ke pihak AS.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengutip sumber AS yang tidak disebutkan namanya yang menuduh Israel berusaha menghalangi pembicaraan antara Washington dan Hamas. Pemerintah Israel menentang keberadaan saluran terpisah langsung antara Washington dan Hamas, kata laporan itu.

Baca Juga

Perundingan tersebut – yang sifatnya belum pernah terjadi sebelumnya – sebagian besar terfokus pada pembebasan sandera Amerika-Israel Edan Alexander bersama dengan jenazah warga Amerika-Israel Itay Chen, Omer Neutra, Gadi Haggai dan Judi Weinstein, kata pejabat itu.

Merujuk the Times of Israel, pemerintah Zionis tidak sepenuhnya diberitahu mengenai perundingan tersebut sebelumnya. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga dilaporkan  tidak senang dengan adanya perundingan tersebut, kata pejabat itu. 

Kantor perdana menteri mengeluarkan pernyataan singkat menyusul laporan Axios yang mengungkapkan adanya pembicaraan langsung pertama antara AS dan Hamas, dengan mengatakan, “Israel telah menyatakan kepada Amerika Serikat posisinya mengenai pembicaraan langsung dengan Hamas.”

Laporan tersebut juga mengklaim bahwa para pejabat AS tidak memberi tahu Israel tentang pertemuan langsung dengan Hamas karena khawatir hal itu akan mengganggu perundingan, hal ini bertentangan dengan klaim Israel bahwa mereka sudah diberitahu sebelum perundingan dimulai.

photo
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Washington, Selasa, 4 Februari 2025. - (AP Photo/Evan Vucci)

Utusan khusus Trump, Steve Witkoff, mengatakan diskusi AS dengan Hamas baru-baru ini terjadi dan pesan yang disampaikan kepada kelompok Palestina adalah bahwa AS ingin memulangkan para tawanan. Witkoff juga mengatakan bahwa AS tidak yakin Hamas berterus terang dalam negosiasi.

Utusan AS juga mengatakan bahwa rencana Gaza yang dipimpin Mesir adalah “langkah pertama dengan niat baik”. Awal pekan ini, para pemimpin Arab menyetujui rencana Mesir untuk masa depan Gaza – termasuk rekonstruksi besar-besaran dan pemilihan umum. Hal ini menyusul usulan Trump untuk mengusir paksa warga Palestina dan mengubah Gaza menjadi resor pantai yang dikuasai AS.

Presiden AS mengkonfirmasi bahwa seorang pejabat senior AS mengadakan pembicaraan langsung dengan Hamas baru-baru ini mengenai pembebasan sandera yang ditahan di Gaza.

Trump, saat berbicara dengan wartawan di Ruang Oval di Washington, mengatakan upaya tersebut ditujukan untuk membantu Israel dan bahwa Amerika Serikat tidak akan membayar biaya pembebasan tawanan.

Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan kelompoknya masih berhubungan dengan para perunding untuk mendorong penerapan tahap-tahap sisa perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Qassem mengatakan kepada Aljazirah Arab bahwa kelompok Palestina ingin Israel terlibat dalam negosiasi tahap kedua dari perjanjian tersebut, yang tetap menjadi komitmen Hamas. Israel sejauh ini menolak, dengan mengatakan bahwa mereka ingin semua tawanan mereka yang masih hidup dikeluarkan terlebih dahulu.

Israel telah menghentikan pengiriman makanan, bahan bakar, obat-obatan dan pasokan lainnya ke 2,3 juta warga Palestina di Gaza dalam upaya untuk menekan Hamas agar menerima pengaturan barunya. Mereka mengancam “konsekuensi tambahan” jika Hamas tidak melanjutkan pembebasan tawanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement